Mohon tunggu...
Maksimus Abi
Maksimus Abi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi, Widya Sasana, Malang

Pernahkah kita melupakan kenanagan? Tetapi kita telah melupakan Tuhan!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ibu yang Tak Dikenal Lagi

23 September 2021   10:29 Diperbarui: 23 September 2021   10:31 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

 Hari-hari  aku memanjakanmu, wahai anak-anakku

Aku senantiasa memberi apa yang kalian butuhkan

Aku terus memberi tanpa pamrih

Kini kalian tak lagi mengenalku

Entah karena aku tak menyapa atau karena hatimu yang tlah membatu

Ibu pertiwi terus merintih kesakitan

Menahan sesak kelakuan anak-anaknya yang semakin hari semakin bengis memperlakukannya

Ia iba bukan karena penderitaan yang ditanggungnya

Ia kasihan  melihat perbuatan anak-anaknya yang tak memilki perasaan

Teriakannya sering membahana mengingatkan anak-anaknya

Apa  daya si anak tak peduli, tak menghiraukan suaranya

Ia mengeluh kesakitan, apa daya tak ada anak yang menolong

Derita ditanggung dalam diam

Sang pertiwi menanggung sakit 

Semoga ada anak yang peduli 

Menolong sang ibu yang kini mengemis

Adakah uluran tangan dari si anak?

Abima de Amor,230921

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun