Mohon tunggu...
Maksimus Abi
Maksimus Abi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi, Widya Sasana, Malang

Pernahkah kita melupakan kenanagan? Tetapi kita telah melupakan Tuhan!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Yang Nyata dan yang Terselubung

19 September 2021   20:45 Diperbarui: 19 September 2021   21:07 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam yang takkan terselami

Anak manusia yang mati

Liku hidup yang takkan pernah dimengerti insan

Melangkah dan terus melangkah di atas tebing hidup

Tuk meraih cinta dan cita yang terselubung

Menusuk hati.......Memekik syahdu.......Memelas..... Mengibah

Wahai anak manusia

Adakah engkau mendengar yang terbuang

Memanggil namamu dengan hati yang terluka

Adakah engkau mengerti mereka yang tertindas

memekik menahan lapar, melihat harapan yang masih sirna

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun