Mohon tunggu...
Mochamad Makruf
Mochamad Makruf Mohon Tunggu... Editor - Freelance writer. Writing is my life since 1997 and published 5 books. One of them, Ekspedisi Buku Barisan 2011 cooperation with Komando Pasukan Khusus (Indonesia Special Forces of ARMY). Contact me: makrufmochamad2@gmail.com. Online news www.penaprestasi.com.

Freelance writer. Writing is my life since 1997 and published 5 books. One of them, Ekspedisi Buku Barisan 2011 cooperation with Komando Pasukan Khusus (Indonesia Special Forces of ARMY). Contact me: makrufmochamad2@gmail.com. Online news www.penaprestasi.com.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hapus Pendidikan Berbasis Kekerasan (Primitive Violence)

20 Mei 2017   19:22 Diperbarui: 20 Mei 2017   19:48 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kematian Taruna Akpol Tingkat II Brigadir Dua Taruna Mohammad Adam di Akpol Semarang, Kamis (18/5) diduga dipukuli seniornya meninggalkan kemirisan di dunia pendidikan kedinasan. Hapus perpeloncoan. Model pendidikan kedisplinan berbasis kekerasan di era digitalisasi/multimedia/millineal sudah bukan eranya lagi. Pendidikan tsb sdh OUT OF DATE dan PRIMITIF. Kemunduran balik ke era Orla atau Orba. Jadi harus dihapus pendidikan Kesamaptaan yg menonjolkan ego I am the one dan ujungnya pembentukan pendidikan berbasis kekerasan. Mengapa sya sebut Primitif? Primitif adalah satu cara mencapai sesuatu menggunakan otot dan kekerasan. Lihat era dulu berburu mengandalkan otot dan kekerasan sebelum ditemukan teknologi senjata berburu

Setelah ditemukan teknologi senjata mereka pun beralih menggunakan teknologi. Bila di era millineal or multimedia pendidikan pilihan msih mengandalkan pukul memukul adalah kebodohah yg dasyat dan primitif sekali. Karena hanya orang orang bodoh (andalkan ego dan otot dan mengesampingkan nurani dan logika) yg melakukan itu dan membiarkan kebiasaan itu terus terjadi. Indonesia akan tertinggal jauh kemajuan pendidikan SDM nya bila ini dibiarkan. Indonesia akan menjadi negeri barbar karena kebiasaan primitif itu dilakukan. Hapus sistem pendidikan kedisplinan berbasis kekerasan. Redesign menjadi pendidikan berbasis humanisme dan intelek. 

Bila ada kesalahan bisa kerja sosial atau dihukum dgn pendidikan yg menimbulkan kreativitas. Hapus primitif dan kedepankan intelektualitas agar siap hadapi dunia digitalisasi yg penuh kompetisi di bidang IT. Bukan pukul pukulan. Hari gini masih main pukulan mau jadi apa negeri ini nanti. THINK and NO PRIMITIVE action.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun