Mohon tunggu...
MAKRIPUDDIIN
MAKRIPUDDIIN Mohon Tunggu... Guru - Guru

Sebagai seorang guru jiwa selalu meronta untuk membantu siswaku meraih kesuksesan, tidak perduli lelah dan letih bagi saya mereka adalah teman sekaligus rasa bangga saya ketika melihat mereka berhasil meraih mimpinya. Bisa dibilang sudah menjadi bagian dari hobi selain membaca, menulis dan nonton film animasi. Berbagi cerita dengan siswa, mendengar kegundahan dan membantu mereka untuk berani melawan rasa takut mereka memiliki makna tersendiri.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menikmati Cantiknya Sunrise di Pantai Labuan Haji

24 Maret 2023   01:10 Diperbarui: 25 Maret 2023   14:24 556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menikmati Cantiknya Sunrise di Pantai Labuan Haji

dok.pribadiHalo sahabat Kompasianer Lombok bersama Community Story, melakukan perjalanan yang diberi tema Kolom History Trip. sudah tidak asing pastinya ketika mendengar kata Labuan Haji. Ya, desa Labuan Haji sendiri merupakan desa yang yang terletak dibagian timur Kabupaten Lombok Timur. Berada di daerah pesisiran dan sekaligus merupakan kecamatan dari beberapa desa disekitarnya, seperti desa Ijo Balit, Tanjung Teros, Luang Tuna, Peneda Gandor dan masih banyak lagi desa-desa yang belum disebutkan namanya.

dok.pri
dok.pri

Sahabat Kompasiana sebelum penulis ceritakan keindahan pantai Labuan Haji, perlu diketahui mengapa dinamakan Labuan Haji dan Seperti apa sih sejarahnya? Nah, bersama tim trip Kolom kami sedikit mengulik Sejarah pantai Labuan Haji.

Dari hasil studi pustaka, Labuan haji dulu merupakan area dermaga. Namun masyarakat lebih sering menyebutnya sebagai Labuan Haji. Menurut Dr. Jamaludin setelah mengutip buku Sejarah Sosial Islam di Lombok tulisan Lalu wacana pada Tahun 1740-1935. Bahwa sejarah terbentuknya Labuan Haji dulu dikarenakan Labuan Haji merupakan satu-satunya peLabuhan yang ada di Lombok Timur dan merupakan tempat bersandarnya kapal-kapal para pedagang dari berbagai negara dan sekaligus menjadi pusat perdgangan pada masa Kerajaan Islam.

Dahulu nama Labuan Haji adalah Sisik. Labuan haji sendiri sudah ada sejak abad ke 16 Masehi yaitu pada Zaman Selaparang Islam. Kemudian pada masa pemerintahan Belanda membuat badan yang khusus untuk memberangkatkan para jamaah haji yang berada di Lombok. Kemudian menugaskan salah satu tokoh Agama sebagai orang mengatur keberangkatan jamaah untuk menunaikan ibadah haji.

Belum ada data resmi sejak kapan jamaah haji asal Lombok sudah diberangkatkan melalui pelabuhan haji, namun diperkirakan pada tahun 1825. Semua jamaah haji yang akan berangkat terlebih dahulu harus mendaftarkan diri melalui residen setempat dan memiliki pas jalan. Dengan menggunakan kapal khusus. Kapal-kapal yang biasa mengangkut jamaah haji adalah kapal yang berlayar dari sulawesi dan Maluku. Setelah itu jamaah haji akan dibawa ke pulau jawa untuk melengkapi semua berkas dan setelah itu baru diberangkatkan ke mekah melalui jalur samudera hindia ke laut merah.

Mengenai jumlah jamaah haji pertama kali yang diberangkat yang berasal dari Lombok dikutip dari Steenbrink dari laporan Holle jumlah jamaah haji asal Lombok dan Bali berjumlah kurang lebih 162 orang pada tahun 1888. Nah, setelah Pelabuhan Haji digunakan sebagai pelabuhan untuk mengangkut jamaah haji. Mulailah dikenal oleh masyarakat luas sebagai Labuan Haji.

Karena menggunakan kapal laut pasti perjalanan dari Indonesia sampai Mekah membutuhkan waktu yang sangat lama menurut cerita para orang tua dahulu. Setiap orang yang berangkat haji akan di antarkan oleh keluarga dan warga masyarakat sampai pelabuhan atau dermaga, kebiasaan ini masih dipertahankan hingga sekarang. Bedanya para pengantar jamaah haji yang dulu dengan sekarang, suasananya jika dulu para pengantar jamaah haji akan merasakan rasa haru dan diiringi isak tangis. Beda halnya dengan pengantar jamaah haji sekarang terkesan lebih bahagia dan penuh suka cita.

Ada hal menarik dari cerita yang beredar, saking lamanya waktu yang dibutuhkan dalam perjalanan, maka semua jamaah haji akan membawa sambal goreng yang sangat melegenda sampai sekarang, yaitu “sambel sebie goro” atau sambal kering bahasa krennya sekarang abon cabai. Ada lagi cerita yang unik jika menanam pisang di atas kapal maka samapai balik ke Lombok pisangnya sudah berbuah. Sehingga tidak salah 1 orang jamaah akan diantarkan oleh ratusan orang. Karena akan ditinggalkan oleh orang yang disayangi dalam jangka waktu yang lama.

Demikianlah segelumit sejarah pelabuhan haji yang sekarang dikenal dengan Labuan Haji. Lalu apa yang menarik dari Labuan Haji? Nah, hal inilah yang akan penulis bagikan kepada sahabat kompasiana. Bahwa Labuan Haji merupakan salah satu pilihan terbaik sebagai destinasi wisata yang patut menjadi tujuan untuk sekedar jalan-jalan di hari libur, memancing, olah raga atau yang paling ditunggu-tunggu adalah sunrisenya yang sangat cantik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun