Mohon tunggu...
MAKRIPUDDIIN
MAKRIPUDDIIN Mohon Tunggu... Guru - Guru

Sebagai seorang guru jiwa selalu meronta untuk membantu siswaku meraih kesuksesan, tidak perduli lelah dan letih bagi saya mereka adalah teman sekaligus rasa bangga saya ketika melihat mereka berhasil meraih mimpinya. Bisa dibilang sudah menjadi bagian dari hobi selain membaca, menulis dan nonton film animasi. Berbagi cerita dengan siswa, mendengar kegundahan dan membantu mereka untuk berani melawan rasa takut mereka memiliki makna tersendiri.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menghapus Jejak yang Kau Tinggalkan

15 Desember 2022   05:32 Diperbarui: 15 Desember 2022   05:35 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Menghapus Jejak Yang Kau Tinggalkan

Karya Makripuddiin, S. Pd.

Samar-samar garis senyum masih terlihat jelas dalam pandangan

Suara lembutmu masih mengusik jiwaku

Sentuhanmupun tak luput dari rasa yang sulit dilupakan

Aku benci dengan semua itu

Terasak hati ini tertusuk belati

Jiwa ini meronta

Darah ini mendidih

Kenapa dirimu selalu melekat dalam bayangku

Seakan seperti hantu yang mengusik jiwaku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun