Mohon tunggu...
MAKRIPUDDIIN
MAKRIPUDDIIN Mohon Tunggu... Guru - Guru

Sebagai seorang guru jiwa selalu meronta untuk membantu siswaku meraih kesuksesan, tidak perduli lelah dan letih bagi saya mereka adalah teman sekaligus rasa bangga saya ketika melihat mereka berhasil meraih mimpinya. Bisa dibilang sudah menjadi bagian dari hobi selain membaca, menulis dan nonton film animasi. Berbagi cerita dengan siswa, mendengar kegundahan dan membantu mereka untuk berani melawan rasa takut mereka memiliki makna tersendiri.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku Berharap Dia adalah Ayahku (Bagian 3)

4 Desember 2022   23:14 Diperbarui: 6 Desember 2022   19:38 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernah suatu hari saya minta untuk diajarin mencukur, agar bisa sesekali menggantikan beliau ketika lelah seharian bekerja. Tapi dengan lembut beliau menolak. Hal yang paling saya ingat dan tak pernah saya lupakan. Ketika beliau berpesan

"Nak jadilah lentera yang menerangi banyak orang, dan untuk bisa menjadi lentera kamu banyak membaca". Pesan beliaulah yang membuat saya jadi senang membaca. Benar kata beliau, dengan kebiasaan saya membaca banyak sekali manfaatnya yang saya peroleh, saya bisa menjadi juara kelas dan bahkan juara umum pada saat SMA dan menjadi salah satu siswa yang diundang masuk perguruan tinggi lewat jalur prestasi. Setelah masuk perguruan tinggi membaca sudah menjadi hobi disela-sela waktu senggang sehingga lulus kuliah mendapat predikat Come Laude.

Sambil membaca buku sesekali saya memperhatikan beliau. Beliau terus mengajak pelanggannya mengobrol, hal ini ternyata dilakukan semata-mata untuk menunjukkan sikap ramah dan bertujuannya agar pelanggan tidak bosan, sekarang baru saya tahu, bahwa itu adalah bagian dari teknik marketing dari segi pelayanan.

Tempat ayah bekerja persis di bawah jendela kamar saya. Sehingga semua aktivitas dan pembicaraannya bisa saya dengar semuanya. Dari bincang-bincangnya dengan para pelanggan saya banyak mendapat banyak ilmu, mulai dari ilmu sosial, agama dan bagaimana cara bertahan hidup. Beliau termasuk orang yang dituakan di kampung, karena ilmu agama yang dimiliki sangat baik serta wibawa dan karisma yang terlihat jelas. beliau adalah orang sabar dan ramah kepada semua orang. sehingga tidak jarang orang yang meminta saran dan pendapat kepada beliau.

Sosok ayah yang selama ini tidak pernah saya rasakan sejak kelas 2 Sekolah Dasar, karena saat itulah ayah kandung saya meninggalkan saya untuk selama-lamanya. Kemudian setelah saya duduk di kelas IX MTs. Bunda kembali meminta izin untuk menikah setelah 10 tahun menjanda.

Saya bersyukur punya sosok ayah sambung, yang menurut saya, luar biasa. Walaupun beliau adalah orang miskin dan sudah tua, tapi beliau adalah pahlawan, pejuang sehingga saya bisa mencapai titik seperti sekarang ini, itu semua tidak lepas dari pengaruh dan kesabarannya beliau dalam mendidik saya.

Sesekali jika libur sekolah saya membantu ayah untuk menggarab sebidang tanah, milik orang lain. Tanah ini sebenarnya sudah lama tidak ditanami tanaman apapun kecuali rumput dan tempat kerbau membuat lubang untuk mandi lumpur.

Dengan usaha ayah yang gigih, beliau menyulap lahan tidak produktif menjadi lahan yang subur.

Dengan kesabaran dan kerja keras beliau akhirnya bisa ditanami padi dan tanaman lainnya, padahal beliau membajak sawah tersebut dengan menggunakan kerbau, yang membutuhkan waktu yang cukup lama, seandainya jika menggunakan mesin mungkin hanya butuh 3 jam saja untuk menyelesaikannya. tapi karena kendala biaya sehingga tidak bisa menyewa traktor.

Saya pernah suatu hari diajak sama ayah untuk untuk ke sawah, pada saat itu hari minggu, jadi setiap libur sekolah, pasti saya sempatkan diri untuk membantu beliau. Saya bukannya tidak enak berpangku tangan karena beliau adalah ayah sambung. Tapi bagi saya beliau bukan sekedar ayah sambung, tapi beliau adalah "Pahlawan" dalam hidupku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun