Mohon tunggu...
Makil Weya
Makil Weya Mohon Tunggu... Mahasiswa - pelajar

suka bermain futsal, suka mencatat dan mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Semua Orang Indonesia adalah Pendatang

14 Oktober 2022   22:33 Diperbarui: 14 Oktober 2022   22:42 2964
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dosen STT Reformed Indonesia Partogi Samosir Ph.D yang menjadi pembicara kedua mengakui bahwa salah satu peninggalan penjajah Belanda yang masih sangat melekat di masyarakat Indonesia sampai sekarang adalah istilah "pribumi". Padahal Indonesia telah 77 tahun merdeka dari penjajah Belanda yang melahirkan istilah "pribumi" tersebut.

Bahkan kini, istilah "pribumi" semakin dimanipulasi menjadi senjata pemecah belah oleh para oknum petualang demi memperoleh kekuasaan dan/atau keuntungan ekonomi politik di Indonesia. Istilah "pribumi" disebut dalam pidato pertama seorang gubernur (16/10/2017). "Dulu, kita semua pribumi ditindas dan dikalahkan. Kini telah merdeka, kini saatnya menjadi tuan rumah di negeri sendiri," ujar sang Gubernur.

Hal ini, menurut Direktur Center for European Union Studies (CEUS) Partogi Samosir, sangat bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945. Seseorang diakui sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) karena status hukumnya. Kewarganegaran Indonesia sangat tidak mengakui satu ras, etnis, agama tertentu saja.

Pancasila tidak pernah menghilangkan perbedaan suku, agama dan etnis. Pancasila justru sangat menghargai perbedaan. Namun, Pancasila tidak pernah melakukan pembeda-bedaan, tegas Partogi Samosir Ph.D.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun