Mohon tunggu...
M KhalilArRasyid
M KhalilArRasyid Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa sekolah vokasi ipb

Mahasiswa sekolah vokasi ipb

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan di Masa Pandemi

31 Juli 2021   22:53 Diperbarui: 31 Juli 2021   23:25 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam kelangsungan hidup individu. Biasanya, pendidikan dibagi menjadi beberapa tahap, seperti prasekolah (TK/PAUD), sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas (SMA), hingga perguruan tinggi. Selain itu, pendidikan juga bisa kita dapat dari mana saja dan kapan saja. 

Bagaimanapun cara kita menempuh pendidikan tersebut, asal kita mempunyai niat yang kuat dan mau serius dalam menjalankannya, maka akan berdampak besar bagi masa depan diri sendiri maupun orang lain. Dengan adanya keseriusan untuk menempuh pendidikan, orang akan mampu menata masa depannya dengan bijak, dan dapat berpikir secara kritis dalam memecahkan suatu masalah yang terjadi di dalam kehidupannya. Oleh karena itu, begitu penting untuk menempuh pendidikan, terutama sejak dalam usia dini.

Saat ini, covid-19 telah memberikan banyak dampak terhadap pendidikan di seluruh dunia, dan Indonesia merupakan salah satunya. Hingga saat ini, pendidikan di Indonesia belum menemukan titik terang. Titik terang yang dimaksud adalah sudah lebih dari 1 tahun anak-anak dan para remaja yang menempuh pendidikan tidak bisa  melaksanakan proses pembelajaran tatap muka, mulai dari prasekolah (TK/PAUD), sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas (SMA), hingga dunia perkuliahan. 

Dengan adanya pandemi covid-19 ini membuat proses belajar mengajar menjadi terhambat. Jika sebelum adanya pandemi proses belajar mengajar dilakukan dengan pertemuan tatap muka, maka saat ini belajar mengajar dilakukan dengan pembelajaran secara online atau daring. Tentu saja hal ini membuat masyarakat di Indonesia akan merasakan kesulitan dalam menjalani pembelajaran di rumah. 

Ditambah lagi biaya untuk internet setiap bulannya pastinya akan bertambah dikarenakan harus digunakan untuk pembelajaran via online. Selain itu, bagi tenaga pendidik yang sudah berumur tentu saja harus beradaptasi dan kembali belajar untuk menggunakan teknologi sebagai media pembelajaran saat ini.

Apakah kegiatan pembelajaran secara online bila terus-menerus dilakukan bisa berdampak buruk atau negatif bagi generasi penerus bangsa di bidang pendidikan? Tentu saja, iya. Pendidikan saat ini sangat lah tidak baik, karena banyak anak-anak dan remaja yang kurang fokus dalam pembelajaran mereka. Banyak murid yang tidak paham dengan materi yang diberikan oleh para guru. 

Bahkan, banyak dari mereka lebih fokus dengan dunia mereka masing-masing, seperti kecanduan game online, dan lain-lain. Guru pun dinilai belum siap dalam mengajar secara online, dikarenakan banyak guru yang lebih memilih untuk memberikan tugas yang dinilai terlalu berlebihan dan lebih parahnya lagi tugas tersebut mereka dapatkan melalui internet, seringnya terjadi putusnya jaringan internet pada saat pembelajaran dikarenakan jaringan yang tidak stabil.

Menteri pendidikan dan kebudayaan (Mendikbud) Ristek Nadiem Makarim bersikeras untuk membuka sekolah dengan skema tatap muka pada bulan Juli tahun ini. Kebijakan tersebut diambil pada saat kasus covid-19 justru sedang mengalami peningkatan pasca libur lebaran. 

Nadiem beralasan bahwa masa depan Indonesia sangat bergantung pada sumber daya manusia. “Tidak ada tawar menawar untuk pendidikan, terlepas dari situasi yang kita hadapi,” ucap Nadiem dalam acara yang disiarkan oleh YouTube Kemendikbud RI, Rabu (2/6). Nyatanya setelah pernyataan itu diungkapkan justru pemerintah memutuskan untuk menerapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di 15 kabupaten/kota di Pulau Jawa dan Bali. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartato, dalam keterangan pers PPKM darurat Luar Pulau Jawa dan Bali, Jumat (09/07/2021) secara virtual.

Dampak-dampak yang terjadi pada masa pandemi ini sangatlah buruk, termasuk pendidikan. Harapan para pelajar dan seluruh masyarakat Indonesia sendiri yaitu segera hilangnya covid-19 agar menjadi baik seperti pada saat sebelum adanya pandemi, salah satu nya dalam aspek pendidikan yang saat ini sedang tidak baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun