Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mengapa Jepang Lebih Suka Semenanjung Korea Krisis?

4 April 2017   15:58 Diperbarui: 5 April 2017   13:30 2642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: www.pinterest.com; moeslim–blogger; PremiumBeat; Jakartapedia - BPAD Jakarta

Timur Laut Asia tahun ini nampaknya memanas, memasuki bulan Maret musim semi AS-Korsel melakukan latihan milter bersama secara basar-basaran, Korut meluncurkan empat rudal. Maka ketegangan Semenanjung Korea menjadi memanas sekali lagi.

Ditengah keadaan yang memanas ini Jepang yang mendukung krisis Semenanjung Korea ini beruara nyaring dan sering melakukan tindakan-tindakan yang bukannya berusaha meredahkan keadaan tapi justru sebaliknya. Jepang tidak saja mengutuk dan memprotes atas peluncuran rudal Korut yang dilakukan beberpa kali, juga mengajurkan Korut untuk dimasukan dalam daftar “negara sponsor terorisme.”

Selain itu, Jepang juga terlibat dalam banyak latihan militer pada bulan Maret 2017. Ketika konvoi kapal induk Carl Vinson melewati Jepang untuk menuju Korsel dalam rangka latihan militer bersama AS-Korsel, maka dimanfaatkan Jepang untuk melakukan latihan militer bersama Jepang-AS di Laut Tiongkok Timur.

Pada saat yang sama, Jepang dan AS juga melakukan latihan militer bersama dengan nama sandi “Forest Light.” Banyak pihak dari dunia luar mempertanyakan, Jepang yang hanya berperan sebagai pendukung dalam krisis Semenanjung Korea ini, mengapa bersuara begitu keras? Selain pertimbangan keamanan sendiri, apakah Jepang mempunyai motif lain yang tersembunyi dibalik kegaduhan ini?

Untuk membedah perosalan ini, marilah kita sama-sama menelaah dari peristiwa-peristiwa yang  telah terjadi selama ini.

Pada jam 7:36 pagi waktu setempat tanggal 6 Maret 2017, Korut (DPRK/Democratic People Republic of Korea) meluncurkan empat rudal ke arah perairan timur Semenanjung Korea dari Tongchang-ri di Provinsi Pyonggan Utara. Tiga dari empat rudal mendarat di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Jepang.

Korut secara resmi mengumumkan pada pagi hari 7 Maret, bahwa Pemimpin Tertinggi Kim Jong-un secara pribadi memimpin Tentara Rakyat Korea (KPA) dalam peluncuran rudal ini. Jadi apa yang patut dicatat adalah pasukan Korut bertanggung jawab untuk mengambil tanggung jawab memerangi pasukan garisson (yang dimarkaskan) AS di Jepang dalam latihan ini.

TV resmi Korut KTV menyatakan dalam siarannya, dalam latihan ini Angkatan Roket Strategis Hwasong dari KPA yang bertanggung jawab untuk menyerang  pasukan AS di pangkalan mereka di Jepang dalam sebuah peristiwa “insiden.”

Menyerang Pasukan AS di Pangkalan Mereka di Jepang, Kata-kata ini yang membuat Jepang meradang marah.

Memang banyak analis yang meliaht, jika di Semenanjung Korea krisis berkembang menjadi perang nuklir, serangan pertama tidak akan ditujukan ke Korsel, melainkan akan menyerang pangkalan militer AS di Jepang. Itu yang akan menjadi target pertama serangan, dan akan mencakup beberpa pangkalan AL dan AU utama AS di Okinawa, Yokosuka dan Saseto yang sealama ini menjadi pusat utama untuk di-distribusikan ke seluruh Asia-Pasifik, serta Armada Ke-7 di Yokosuka. Jadi target tersebut akan menjadi pusat target utama Korut, dan tentu saja dengan demikian Jepang akan diseret ke dalam perang ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun