Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kunjungan Duterte Ke Jepang Rayuan Jepang dan Efek terhadap Aliansi Jepang-AS

22 November 2016   10:43 Diperbarui: 22 November 2016   11:17 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber tercantum dalam foto

Presiden Rodrigo Duterte melakukan kunjungan resmi ke Jepang 25-27 Oktober 2016. Tidak lama sebelum ini ia berhasil melakukan kunjungan Kenegaraan ke Tiongkok, memulai lembaran baru hubungan Filipina-Tiongkok. Beberapa komentator mengatakan fokus sekunder dari kunjungan ini ingin melihat bagaimana Duterte menangani hubungannya dengan AS. Tampaknya opini publik lebih besar fokusnya dari topik kedua kunjungan ini.

Setelah mengunjungi Tiongkok, Duterte mengumumkan “pemisahan”dari AS, pada 25 Oktober ketika sudah kembali ke negaranya, kemudian baru mulai mengadakan kunjungan ke Jepang.

Pada 26 Oktober larut malam PM Jepang Shinzo Abe menyambut kunjungan Presiden Filipina Duterte. Pertemuan ini  merupakan kelanjutan dari pertemuan singkat mereka berdua selama KTT ASEAN di Laos pada bulan September.

Laporan dari media Jepang menyatakan bahwa selain memfokuskan untuk isu hubungan bilateral, Laut Tiongkok Selatan dan isu jaminan keamanan, juga khusus mengfokuskan antaranya beberapa informasi yang telah dinyatakan sebelum ini, Jepang berharap untuk memanfaatkan keunjungan Duterte untuk memperkuat koordinasi pada isu-isu Laut Tiongkok Selatan (LTS).

Tapi jka diteliti isi pembicaraan antara Duterte dan Abe yang telah dirilis, “konsensus” pada isu-isu Laut Tiongkok Selatan yang dibuat antara Jepang dan Filipina itu sebenarnya hanya membicarakan arbitrase Laut Tiongkok Selatan (LTS) dan pernyataan Duterte jauh lebih diplomatis.

Duterte menyatakan: Dan anda dapat yakin, dan saya memberi kata-kata saya, bahwa kita akan berdiri bersama ketika saatnya tiba, karena kita tidak bisa lepas membahas isu ini.

Sebenarnya Duterte membuat pernyataan lain, bahkan lebih penting mengenai isu LTS. “Jiji Press” Jepang mengungkapkan bahwa pada awal pertemuan antar pemimpin, Duterte mengatakan bahwa ia berharap untuk menyelesaikan sengketa LTS secara damai, dan harus dibuka dialog dengan Tiongkok.

Meskipun Abe berupaya dengan segala macam ide yang cerdik, tapi tampaknya sulit untuk ditanggapi Duterte untuk mau berkerjasama dengan strategi Abe. Hal ini tidak bisa dimungkinkan lagi karena Duterte telah mengunjungi Tiongkok sebelumnya dan telah mencapai konsensus dengan para pemimpin Tiongkok mengenai isu LTS.

Juru bicara Kemenlu Tiongkok Liu Kang mengatakan pada 27 Oktober bahwa pernyataan Presiden Duterte selama kunjungannya ke Jepang umumnya dibuat dalam semangat yang sama seperti pernyataannya selama kunjungannya ke Tiongkok. Dia menunjukkan secara akurat memahami sikap pemerintah Filipina, mendengarkan pernyataan pemimpin Filipina sendiri lebih kredibel.

Liu Kang mengatakan: Saat ini dengan usaha bersama Tiongkok dan pihak-pihak lain yang terlibat, situasi di LTS berkembang ke arah yang lebih hangat dan positif. Pihak-pihak yang terlibat bekerjasama untuk sungguh-sungguh menangani isu LTS melalui dialog dan konsultasi adalah suatu yang masuk akal sehat dan harapan dari mayoritas negara-negara di kawasan ini. Jika masing-masing negara tertentu memiliki fantasi yang tidak masuk akal, kita merekomentasikan mereka untuk menyingkirkan itu sesegera mungkin.

Belum lama ini, ketika Duterte mengunjungi Tiongkok, Filipina dan Tiongkok telah mencapai konsensus tentang menggunakan dialog dan konsultasi secara damai untuk menyelesaikan isu LTS. Ini menandakan kembalinya sengketa Sino-Filipina untuk isu LTS ke saluran yang tepat sesuai dengan DOC tentang  LTS, yang sudah disepakati oleh semua negara-negara ASEAN terkait.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun