Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

APEC Menjadi Ajang Pertarungan Raksasa Ekonomi Dunia (12-12 )

28 Desember 2014   01:20 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:21 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tahun 2003 Menlu AS John Kerry ketika baru memangku jabatannya, tidak membuat kunjungan  pertamanya ke Asia seperti pendahulunya Hillary Ckinton. Sebaliknya perjalanan pertamanya ke Eropa. Pada 26 Pebrauri 2013 Kerry bertemu dengan Kanselir Jerman Angela Merkel di Berlin. Jerman.

Kerry mengatakan : Kami pikir ini adalah sesuatu yang dapat membantu mengangkat perekonomian Eropa dan memperkuat perekonomian kita, menciptakan lapangan kerja bagi orang Amerika, Jerman dan untuk semua orang Eropa, dan menciptkan satu pasar sekutu terbesar di dunia. Di Berlin Kerry memberi signyal untuk memulai negosiassi perdagangan bebas Eropa-AS.

Dan tepat sebelum Kerry melakukan perjalanannya, Presiden AS Barrack Obama secara resmi mengumumkan dalam Kongres AS pada 12 Pebruari 2013 dalam pidatonya “State of Union”, mengatakan AS telah mulai negosiasi dengan Uni Eropa untuk Transatelantic Trade Investment Partnership (TTIP)/Kemitraan perdagangan dan Investasi Translatlantic.

Total agregat ekonomi AS dan Uni Eropa berada pada 45% di dunia dan 40% dari total perdagangan dunia. Jika AS dan Uni Eropa mencapai kesepakatan perdagangan yang komprehensive, maka akan menjadi kawasan perdagangan bebas terbesar di dunia.

TTIP dan TPP juga sering disebut “two ocean strategy/strategi dua samudra” nya Obama. Di mata para ahli dari TTIP didirikan hingga NAFTA sebagai batang tubuhnya, ditambah dengan digabungkannya TPP dan TTIP sebagai tubuhnya, maka akan menjadi strategi dua samudra sebagai “manusia bersayap” yang kuat akan mendorong pengaturan politik global AS.

Ini berarti AS akan mengontrol kedua sisi Samudra Pasifik dan Atlantik untuk Amerika Utara untuk mengelola tantanan politik dan ekonomi dari Eurasia, dalam rangka mewujudkan tujuan strategi untuk meng-hegemoni dunia. Arti penting dari AS membimbing perumusan untuk generasi yang akan datang untuk aturan perdagangan jelas sekali terlihat. Akan tetapi, negara-negara berkembang di Asia-Pasifik terus bermunculan. Mereka telah membentuk kekuatan yang menuntut tatanan global menjadi lebih demokratis dan setara.

Kekuatan utama yang lain di wilayah Asia-Pasifik. Rusia juga berharap untuk membuat suaranya lebih besar pada panggung kawasan Asia-Pasifik. Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel pernah mengatakan bahwa AS adalah satu-satunya kekuatan yang dapat memimpin Asia-Pasifik. Menanggapi pernyataan ini, Wakil Menhan Rusia Anatoly Antonov merasa muak. Antonov mengatakan “ Mengapa harus AS yang memimpin? Apa yang AS bisa dalam memimpin?”

Pada 2012, Vladimir Putin menekankan pada kampanye garis diplomasi dengan judul “Russia Place in a Changing World” mengemukakan bahwa peran Asia-pasifik dalam urusan global meningkat, dan menjelaskan pandangannya tentang hubungan Rusia-Tiongkok. Putin menunjukkan “Rusia membutuhkan Tiongkok makmur dan stabil, dan dia yakin bahwa Tiongkok membutuhkan Rusia yang kuat dan sukses”.

Sebagai negara sedang berkembang, kedua negara Tiongkok dan Rusia telah bekerjasama pada banyak platform internasional seperti Organisasi Kerjasama Shanghai/Shanghai Cooperation Orgnization, KTT BRICS dan Conference on Interaction and Confidence Building in Asia (CICA) / Konferensi Interaksi dan Membangun Keyakinan di Asia, membentuk keuatan yang penting.

Kini, dunia sedang bekerja kembali sebagai sebuah piring yang sedang bergeser. Tapi di panggung sejarah, pelanggaran dan pertahanan antara negara-negara sedang berkembang Asia-Pasifik dan adi daya/super power sedang berkompetitif, hubungannya masih belum kooperatif dan akan terus berlanjut.

He Maochun mengatakan : strategi global AS adalah membela AS untuk meng-hegemoni dunia dan hak untuk membuat aturan, dan hak ini akan terus dipegang selama itu bisa.

Zhao Lei mengatakan : Jadi dalam perspektif global, dari perspektif hubungan antara Tiongkok, AS dan Rusia, dari perspektif maksimalisasi kepentingan Tiongkok, Tiongkok harus proaktif mempromosikan pembentukan hubungan strategis Sino-AS-Rusia yang stabil. Hal ini akan menguntungkan tiga pihak yang terlibat, bermanfaat untuk regional ini, dan menguntungkan untuk perdamaian dan stabilitas dunia.

Pada tahun 1993, pada malam pertama Pertemuan Informal Pimpinan APEC, Deng Xiaoping secara khusus membawa isu tersebut “ akan seperti apa dunia pada abad ke-21 ? ” . Kini telah dua puluh tahun berlalu dan hari ini negara-negara sedang berkembang sedang meningkat, dan mendorong perubahan sejarah secara kontras dalam kekuatan internasional.

Tiongkok memberi pandangannya bahwa perdamaian, pembangunan dan kerjasama yang saling menguntungkan secara bertahap menjadi tema era ini. Tiongkok secara aktif memainkan perannya dipanggung dunia sebagai kekuatan utama yang bertanggung jawab.

Seorang pengamat dari Italia Marzia De Giuli baru-baru ini memberi analisisnya tentang inisiatif Tiongkok untuk membangun Jalur Sutra Ekonomi (Silk Road Economic Belt) dan Jalur Sutra Maritim abad ke-21 akan menjadi penggerak luar biasa untuk pembangunan Eropa dan Tiongkok.

Menurut Cristiana Barbatelli pendiri dan CEO dari Pas Advisor dari sebuah peruasahaan konsultan internasional yang berbasis di Shanghai, mengatakan kepada kantor berita Xinhua, Tiongkok mengatakan bahwa “Proyek ini sungguh sangat ambisius dan pasti akan sukses”. Pertama karena proyek ini akan berfungsi sebagai pendorong pembangunan Tiongkok terutama di daerah-daerah yang sebelumnya masih belum sepenuhnya dimanfaatkan dalam pertumbuhan ekonomi yang cepat di Tiongkok, seperti daerah Otonomi Xinjiang Uigur. Dalam peta geografis baru, Xinjiang akan menjadi pemain kunci bagi pertukaran perdagangan Tiongkok dan Eropa.

Kedua, Jalur Sutra Ekonomi dan Jalur Sutra Maritim abad ke-21 akan membuka rute baru kereta api dan kapal untuk meningkatkan arus barang, informasi, wisatawan, pelajar, bisnis, teknologi dan ilmu pengetahuan antara Tiongkok dan banyak negara lain. Kata Barbatelli lebih lanjut.

Jalur Sutra ini akan mempunyai dampak yang luar biasa bagi negara-negara Eropa, terutama pada saat ini dimana Eropa sedang dilanda kesulitan ekonomi. 30 tahun lalu perjalanan dari Eropa ke Tiongkok akan memakan waktu lama, tapi kini juga masih harus melintasi berbagai negara dan berbagai hambatan untuk mencapai Tiongkok. Namun beberapa tahun lagi jika proyek kereta api rampung, maka hanya membutuhkan 7  hari dari Eropa ke Tiongkok, maka dapat dibayangkan pentingnya proyek ini.

Hal ini berarti kontainer penuh muatan baja dari Jerman, atau mesin dari Italia bisa dikirim 10 kali lebih cepat ke Tiongkok atau sebaliknya dibanding dari sekarang. Dan ini akan mengubah perspektif dunia.

Paolo Borzetta, direktur dan Mitra Senior Eropa House-Ambrosetti sebuah think tank Eropa kepada Xinhua mengatakan : “Kami telah memperkirakan bahwa pada abad ke-21 melalui Jalur Sutra Maritim  akan menciptakan investasi senilai beberapa trilliun USD yang melibatkan 21 negara selama 10 tahun.

Awal Desember ’14, think tank ini bekerjasama dengan institusi Tiongkok mengadakan Konferensi Qianhai 2014  di kabupaten yang baru dibentuk di kota Shenzhen, Tiongkok Selatan. Dalam Konferensi diadakan diskusi meja bundar antara rekan-rekan dari masyarakat Asia dan Eropa serta dunia keuangan swasta, terutama menfokuskan tentang Jalur Sutra Maritim Abad ke-21 sebagai pendorong pertumbuhan umum.

Beberapa pakar memberikan pandangannya bahwa Tiongkok perlu “berinvestasi besar-besaran dalam komunikasi” agar proyek tersebut diketahui oleh mayoritas usaha kecil dan menengah (UKM) di Eropa, hal ini akan sangat besar manfaatnya dalam mendorong inisiatif pertumbuhan dan memberi lapangan kerja.

Sabut Jalur Sutra dan Jalur Sutra  Maritim Abad ke-21 yang di-inisiatifi Tiongkok, kini telah masuk ke tahap yang lebih memenuhi kearah praktis. Menurut salah satu Think tank terkemuka Tiongkok. Li Wei presiden China Development Research Center of the State Council/Pusat Pengembangan & Penelitian Dewan Negara Tiongkok dalam Konferensi Internasional yang diadakan baru-baru ini (Des.’14) di Istanbul, Turki. Mengatakan  inisiatif pembangunan daerah yang dibangun atas inisiatif Tiongkok telah bereveolusi dari hanya roadmap/rencana diatas kertas untuk bekerjasama kini berkembang ke tingkat praktis.

Pekerjaan berikutnya untuk masa depan diserukan kepada para ahli, kaum terpelajar dan pengusaha dari semua negara untuk membahas bidang tertentu yang lebih speksifik untuk bekerjasama. Lebih dari 200 tokoh politik dan akademis negara-negara pada rute historis Jalur Sutra menghadiri konferensi yang bertajuk “Jalur Sutra : Inspirasi dan Peluang/ Silk Roads: Inspirations and Opportunities” di Istanbul ini, mereka berbagi pandangan tentang inisiatif Zone-Road (Zona-Jalur)

Menurut Li, mempromosikan kemakmuran regional adalah tujuan utama untuk membangun Jalur Sutra Modern, karena pembangunan ekonomi negara-negara di sepanjang Jalur Sutra masih rendah, dengan pendapatan nasional bruto per kapita hanya sebesar 46,4% dari rata-rata dunia.

Inisiatif Zona-Jalur merupakan ide-ide yang paling penting dari perkembangan abad ke-21, yang akan memainkan peran penting dalam pengembangan kawasan Eurasia, kata mantan Menlu Serbia, Vuk Jeremic dalam konferensi tersebut.

Pembentukan inisiatif Zona-Jalur sangat penting bagi Montenegro, karena investasi dari perusahaan Tiongkok telah mencapai lebih 5 miliar USD, kata Luksic Wakil PM dan Menlu Montenegro, dia menambahkan bahwa negaranya menyambut lebih banyak investasi dan berharap untuk bekerjasama ekonomi yang lebih erat dengan Tiongkok.

Tampaknya pertarungan ekonomi antara AS dan Barat serta Jepang yang selama ini telah memainkan peran dalam mengatur perdagangan dunia, terlihat mulai terimbangani dengan negara-negara sedang berkembang yang terus tumbuh berkembang yang sementara ini “dipimpin” oleh Tiongkok.

Seiring dengan perkembangan dunia ini, Presiden Joko Widodo juga telah memaparkan visi mengenai sektor kelautan dalam pidatonya di Konferensi Tingkat Tinggi Negara-Negara Asia Timur (KTT EAS) di Naypyidaw, Myanmar, Kamis, 13 November 2014. Menurut Jokowi, pengembangan sektor kelautan menjadi fokus Indonesia pada abad ke-21.

Sebagai poros maritim dunia, kata Jokowi, Indonesia berkepentingan untuk ikut menentukan masa depan kawasan Pasifik dan Samudra Hindia (Pacific and Indian Ocean Region/ PACINDO). Indonesia, kata Jokowi, menginginkan Samudra Hindia dan Pasifik tetap damai dan aman bagi perdagangan dunia. "Bukan dijadikan ajang perebutan sumber daya alam, pertikaian wilayah, dan supremasi maritim,"

Jokowi melihat potensi kemaritiman di forum EAS belum dimanfaatkan secara maksimal. Indonesia mengusulkan penguatan prioritas area kerja sama maritim di EAS. Jokowi juga akan mendorong negara-negara mitra ASEAN di EAS untuk mendukung dan terlibat aktif dalam mewujudkan ASEAN Masterplan on Connectivity, "Khususnya konektivitas dan infrastruktur maritim."

Khusus mengenai Laut Tiongkok Selatan, Jokowi menyambut baik komitmen untuk mengimplementasikanDeclaration on the Conduct of Parties(DOC).

Presiden Joko Widodo menegaskan Samudra Indonesia dan Samudra Pasifik harus menjadi jalur yang aman dan damai bagi dunia. "Indonesia berkepentingan menentukan masa depan kawasan Pasifik dan Lautan Hindia. Keduanya harus tetap aman, bukan dijadikan ajang perebutan sumber daya alam, pertikaian wilayah, dan supremasi maritim," kata Jokowi di Myanmar International Convention Center, Kamis, 13 November 2014. Seperti yang dimuat di Tempo.Co.

( Habis )

Sumber : Berbagai Media Tulis dan TV Internasional

-http://en.wikipedia.org/wiki/Asia-Pacific_Economic_Cooperation

-http://www.bbc.com/news/world-asia-29999782

-http://www.bbc.com/news/world-asia-29983948

-http://www.bbc.com/news/world-asia-china-29957115

-http://www.bbc.com/news/world-asia-29983537

-http://www.xinhuanet.com/world/2014apec/

-http://www.xinhuanet.com/world/2014apec/

-http://news.xinhuanet.com/photo/2014-11/11/c_127199600.htm

-http://www.fmprc.gov.cn/mfa_chn/gjhdq_603914/gjhdqzz_609676/lhg_609918/

-http://www.dw.de/how-china-is-reshaping-global-development-finance/a-18072984

-http://news.xinhuanet.com/english/europe/europe/2014-12/23/c_133874588.htm

-http://news.xinhuanet.com/english/china/2014-12/15/c_133856803.htm

-http://news.xinhuanet.com/english/china/2013-09/07/c_132700695.htm

-http://www.tempo.co/read/news/2014/11/13/118621693/Jokowi-Yakin-Indonesia-Jadi-Poros-Maritim-Dunia

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun