Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Sengketa Tiongkok-Filipina atas Pulau Zhongye (Pulau Thitu/Pag-as) di LTS

12 Maret 2023   18:34 Diperbarui: 13 Maret 2023   13:04 810
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika terjadi situasi di mana penjaga pantai tidak dapat menghadapinya, maka kapal perang PLA dapat muncul pada waktunya.

Perlu diperhatikan bahwa pemerintah Marcos Jr, tampaknya yang bisa pemicu memburuknya situasi di LTS, dimana telah mengubah kebijakan luar negeri pragmatis asli Filipina dan beralih ke AS, dan tidak menghentikan tindakan berbahayanya. Dan ingin lebih mengandalkan pasukan asing untuk mendukung diri mereka sendiri.

Setelah terjadi peristiwa di turmbu Ren'ai Jiao, Filipina mengirim kapal Penjaga Pantai andalannya "Teresa Magbanua" ke LTS dan meminta persetujuan Jepang untuk membeli lebih banyak kapal patroli kelas ini.

Selain itu, Filipina sedang mendiskusikan patroli bersama di LTS dengan AS dan Australia. Untuk tujuan ini, Laksamana Gilza dari Pasukan Tempur AL AS baru-baru ini mengunjungi Filipina.

Dilihat dari pernyataan panglima AL, militer AS sangat tertarik dengan proposal Filipina, tapi pihak ASEAN sebaliknya sangat waspada dengan praktik Filipina yang bekerja sama AS dan meminta Washington untuk mengobarkan perang di LTS. Tindakan untuk keuntungan sendiri bagi Filipina ini. Pihak Indonesia mengatakan bahwa ASEAN tidak boleh jatuh ke dalam permainan kekuatan besar.

Sumber: nytimes.com
Sumber: nytimes.com

Dilihat dari situasi saat ini, meski Filipina terus berusaha menggalang kerjasama dengan kekuatan eksternal seperti AS, Australia, dan Jepang untuk membuat situasi menjadi  gejolak. Meskipun banyak dari warga Flipina yang menentagnya.

Sumber: nytimes.com
Sumber: nytimes.com

Namun, fakta bahwa kekuatan keseluruhan Tiongkok ke arah LTS tidak berubah. Jika Filipina dapat mengikuti saran Indonesia dan negara lain dan mengenali di mana "garis merah" Tiongkok, itu seharusnya berhenti di Terumbu Ren'ai Jiao, Pulau Zhongye dan tempat lain pada waktunya.

Situasi di LTS diharapkan dapat diselesaikan dengan baik melalui cara damai seperti yang selalu diharapkan semua pihak Tiongkok dan ASEAN. Tampaknya kekuatan Tiongkok ke arah LTS tidak akan berubah. Tampaknya itu seperti yang selalu diharapkan banyak pihak di sekitar negara-negara ASEAN.

Tapi jika Filipina masih bersikeras dengan caranya sendiri, dikhawatirkan penjaga pantai Tiongkok dan PLA tidak lagi hanya muncul di posisi 3 mil laut dari pulau dan terumbu karang sekitar ini. Namun mudah-mudahan semua pihak bisa menahan diri untuk tidak menjadikan kawasan ini menjadi panas dan tidak aman. Kiata semua mengingin kedamaian untuk mebangun kesejahteraan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun