Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Bagaimana AS dan Barat Mengubah Negara Ukraina Menggunakan "Revolusi Berwarna" ?

1 Juli 2022   09:04 Diperbarui: 1 Juli 2022   12:10 686
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah disintegrasi Uni Soviet, lima negara Asia Tengah, tiga negara Baltik, Rusia, Belarusia, dan Ukraina semuanya secara teoritis disebut "sistem demokrasi", tetapi Barat tidak mengakui atribut demokrasi mereka, dan terus-menerus mendorong berbagai "revolusi berwarna" dengan melaksanakan kegiatan subversi, untuk membentuk pemerintah yang mendukung dan dapat dikendalikan oleh AS dan Barat, hanya metode dan karakteristiknya yang berbeda.

Meskipun "revolusi berwarna" telah terjadi berulang kali, kedaulatan nasional pada dasarnya dapat dipertahankan dalam kerangka Organisasi Kerjasama Shanghai (Shanghai Cooperation Organziation) dan CSTO (Collective Security Treaty Organization).

Tiga negara Baltik, kecil dan lemah lebih mudah bagi AS dan Barat untuk dikendalikan, didorong untuk bertindak sebagai garda depan "anti-Rusia, anti-Tiongkok".

Ukraina yang memiliki wilayah yang luas, dan tanah hitam yang subur jarang ditemukan di dunia, memiliki basis industri dan kualitas nasionalnya cukup baik, pada era Uni Soviet menjadi gudang gandum dan basis industri terpenting. Secara teori, mereka seharusnya bisa berkembang dengan sangat baik, tetapi setelah disintegrasi Uni Soviet, Ukraina sepenuhnya tidak menbentengi dirinya sendiri terhadap AS dan Barat, sehingga pejabat senior pemerintah di semua lini hampir telah memiliki kewarganegaraan asing (dwi kewarga negaraan).

Hal ini menyebabkan kontrol kedaulatan ekonomi telah terkontrol oleh modal Barat, kontrol media dan opini publik oleh LSM, maka hilanglah kedaulatan nasional secara bertahap, dan fakta bahwa Ukraina telah menjadi negara semi-kolonial.

Tujuan strategis AS dan Barat sangat jelas. Untuk menghancurkan Rusia, pertama-tama mereka harus memecah aliansi Slavia Rusia, Belarusia, dan Ukraina. Meskipun Rusia berusaha untuk berjuang dengan tujuan menggunakan kebijakan seperti konsesi minyak dan gas untuk memulihkan persaudaraan Ukraina yang telah berusia 300 tahun antara Rusia dan Ukraina, pada akhirnya sulit untuk mengalahkan penetrasi komprehensif AS dan Barat yang mencekoki mimpian mereka untuk "Baratisasi" Slavia.

Tarik menarik timur-barat berlangsung dari 2004 hingga 2014. Setelah meletus "revolusi berwarna", Ukraina akhirnya beralih ke Barat dan bertindak sebagai umpan meriam bagi AS dan Barat untuk menekan Rusia.

Namun bagaimanapun kita mengharapkan krisis Rusia-Ukraina bisa secepatnya dihentikan dan diselesaikan, mengingat perang ini telah sangat berdampak pada perkembangan ekonomi, dan hanjat kehidupan umat manusia di dunia yang berkaitan dengan energi, pangan dll. Semoga misi Jokowi dalam misi perdamaian ke Ukraina dan Rusia dapat memberi secercah harapan dan sebagai presidensi G20 dapat ditindak lanjuti membawa situasi ke arah perdamaian ini.....

Sumber: Media TV dan Tulisan Luar Negeri

https://www.britannica.com/place/Ukraine/The-Orange-Revolution-and-the-Yushchenko-presidency

https://www.britannica.com/topic/Russo-Turkish-wars

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun