Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Formasi Kapal Perusak Type 055 AL-PLA Melakukan "Kebebasan Bernavigasi" di Perairan AS

28 Januari 2022   18:33 Diperbarui: 29 Januari 2022   08:20 1974
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: 163.com

Ketika "kebebasan bernavigasi (FONOP)" (selanjut disebut "kebabasan navigasi") dijadikan hak ekslusif AL-AS dalam bernavigasi di teritori negara lain terutama yang tidak disukai mereka, maka AS akan mengirim kapal perang ke zona ekonomi eksklusif (ZEE) negara lain, dan bahkan memasuki 12-nautical-mil perairan teritorial negara lain.

AS selama ini tidak meratifikasi Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNLOS). Konvensi tersebut menetapkan bahwa perairan teritorial berbagai negara dibatasi hingga 12 mil laut, tetapi AS hanya setuju dan mengakui dengan 3 mil laut dengan kekuatannya sendiri, tapi negara lain di dunia tidak berani memprovokasinya. Kecuali Rusia dan Tiongkok akhir-akhir ini.

Sehingga selama ini, bagi AS rasanya normal untuk langsung memasuki wilayah perairan negara lain. Banyak pihak yang ingin menampar perilaku AS yang mau menang sendiri ini. Apalagi belakangan ini AS dan sekutunya selalu berada di Laut Tiongkok Selatan (LTS) dan Selat Taiwan. Akhir-akhir ini AL-PLA juga melakukan "kebebasan navigasi" di perairan lepas pantai AS, yang membuat kejutan kepada AS yang dilakukan secara begitu tiba-tiba.

Baca: Kini AS Baru Merasakan Cita Rasa Operasi Kebebasan Bernavigasi

Sumber: 163.com
Sumber: 163.com

Pada akhir tahun lalu, ketika berita kapal perusak besar AL-PLA telah memasuki perairan lepas pantai AS, berita ini telah menarik perhatian luas dari media domestik Tiongkok dan asing. Hanya saja kurang diberitakan oleh media arus utama AS dan asing.

Pada 12 September 2021, militer AS tiba-tiba mengumumkan pergerakan terbaru armada PLA di Pasifik Utara, mengklaim bahwa formasi kapal perang Tiongkok telah memasuki apa yang disebut zona ekonomi eksklusif (ZEE) pihak AS. Setelah menemukan keberadaan armada Tiongkok, Coast Guard AS (penjaga pantai) segera mengirimkan sejumlah kapal patroli untuk melacak dan memantau armada Tiongkok. Dari peristiwa ini dapat dilihat bahwa operasi AL-PLA telah menyentuh saraf sensitif AS.

Pada masa tersebut merupakan "high-incidence period (priode indisiden tinggi)" kerena kegiatan AL-AS di sekitar perairan Tiongkok. Pertama, kapal induk "Carl Vinson" memasuki perairan LTS, kemudian USS Benford secara terang-terangan memasuki perairan Tiongkok tanpa izin di wilayah perairan Mischief Reef di Kepulauan Nansha yang diakui sebagai teritori Tiongkok.

Pelanggaran ini oleh Tongkok dianggap serius terhadap kedaulatan laut teritorialnya. Menanggapi aksi provokatif militer AS tersebut, AL-PLA pun langsung merespons dengan keras. Teater selatan PLA tidak hanya segera mengusir kapal perang AS, tetapi juga mengadakan latihan tembakan langsung skala besar di perairan yang relevan di LTS untuk memberikan pencegah yang kuat bagi kapal perang asing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun