Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mengapa AS Buat Isu Kapal Nelayan Tiongkok Terlalu Banyak Merusak Lingkungan Laut?

25 November 2021   17:02 Diperbarui: 25 November 2021   17:18 1195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sistem keamanan rakyat semesta adalah sistem pertahanan yang dipakai di Indonesia. Sesuai Undang-Undang RI No 34 Tahun 2004, disingkat menjadi "Hankamrata" adalah sistem pertahanan yang bersifat semesta, yang melibatkan seluruh warga negara, wilayah dan sumber daya nasional lainnya serta dipersiapkan secara dini oleh pemerintah dan diselenggarakan secara total, terpadu, terarah, berkesinabungan dan berkelanjutan.

Tampaknya sistem pertahanan ini juga "diadopsi" di Tiongkok, terutama dalam pertahanan keamanan kemaritiman, dengan memobilisasi kekuatan nelayannya. Mudah-mudahan tulisan ini dapat memberi sedikit inspirasi kepada kita sebagai negara maritim yang akan dijadikan poros maritim dunia.....

Hankamrata maritim yang ditrapkan Tiongkok ini, memunculkan mimpi buruk bagi AS dan Barat terutama dengan AUKUS nya (AUKUS adalah pakta keamanan trilateral antara Australia, Inggris, dan AS, yang diumumkan pada 15 September 2021 untuk kawasan Indo-Pasifik. 

Di bawah pakta tersebut, AS dan Inggris akan membantu Australia untuk memperoleh kapal selam bertenaga nuklir), yang dianggapnya sebagai "Great Wall" bergerak di laut sekitar perairan Tiongkok sebagai pertahanan.

Dan kapal nelayan Tiongkok saat ini memang berjumlah jutaan, yang oleh AS dan Barat dituduh bahwa nelayan yang beroperasi di kapal penangkap ikan ini sebagai jutaan milisia laut.

Sumber: scmp.com
Sumber: scmp.com

BBC melaporkan bahwa nelayan Tiongkok berbeda dengan nelayan di negara lain, banyak nelayan Tiongkok juga menjalankan misi militer sebagai milisi maritim, yang dapat dianggap sebagai bagian dari milisi Tiongkok.

Dalam Laporan Departemen Pertahanan AS tahun 2007, milisi maritim Tiongkok telah memainkan peran penting dalam banyak operasi militer dan insiden pemaksaan dalam beberapa tahun terakhir. Alexander Nell, pakar keamanan AS untuk Asia-Pasifik dari "Institute for Strategic Issues of Nationality of the United States", mengatakan bahwa mereka menyamar sebagai kapal penangkap ikan.

 Faktanya, misi mereka sebagi pengintaian AL dan laut yang dilakukan terhadap pesaing Tiongkok,  sebenarnya mereka adalah kapal militer. Lambung kapal-kapal ini terbuat dari baja bukan kerangka kayu, dan tonase semakin lama semakin besar.

Mengapa tuduhan demikian begitu gencar dan dibesar-besarkan oleh AS dan Barat? Namun jika dilihat dari kenyataan, dikarenakan kapal nelayan Tiongkok tidak hanya bisa menangkap ikan, tapi juga segala peralatan intelijen negara lain yang muncul di perairan Tiongkok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun