Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Apa Dampak Penyerahan Rahasia Bisnis dan Daftar Inventaris Produsen Chip kepada AS?

18 November 2021   16:24 Diperbarui: 18 November 2021   16:39 584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selama ada satu atau dua perusahaan chip berhasil menerobos kepungan dan hambatan akhirnya pasti akan berhasil.

Pada saat yang sama, krisis pasokan chip kali ini merupakan kesempatan yang baik bagi Tiongkok untuk belajar dari AS. Di kemudian hari, dapat diperkirakan oleh pengamat Tiongkok dipastikan akan bersikap bagaimana jika mereka  akan memimpin dunia, dan bagaimana mereka akan mengontrol rantai industri global melalui ekspor modal dan teknologi. Ini merupakan suatu kursus wajib. AS telah mengajarkan Tiongkok suatu pelajaran yang sangat bagus.                        

Point pertama yang perlu dipelajari Tiongkok dari AS adalah tidak mentransfer industri intinya dan tidak mengekspor teknologi intinya ke luar negeri. Bayangkan saja jika industri chip global sekarang ada di AS, mulai dari R&D, desain, pengujian hingga manufaktur, AS tidak perlu mengumpulkan data apa pun dalam masalah ini dan memaksa TSMC untuk memindahkan pabriknya ke AS. Langsung saja mulai "bertarung" atau menjerat lehar para pesaingnya..

Kedua, Tiongkok akan belajar dari poin kedua AS, yaitu mengendalikan perusahaan-perusahaan terkemuka asing melalui hak milik dan teknologi, dan mengendalikan jalur kehidupan ekonomi negara-negara asing melalui hak milik dan teknologi. Komunitas takdir manusia bersama harus dinyanyikan saja dengan konyol, tidak dianjurkan untuk mengubah diri menjadi bodoh dan konyol, membabi buta mengekspor dana, teknologi dan kapasitas produksi ke luar negeri, sehingga pihak lain berkembang menjadi pesaing dirinya.

Terakhir, Tiongkok akan belajar dari poin ketiga AS, yaitu meningkatkan kemampuan dirinya untuk menghadapi perang ekonomi, dan mempengaruhi politik melalui ekonomi. Manusia adalah hewan politik dan bahkan lebih banyak lagi hewan ekonomi. Betapapun indahnya slogan-slogan politik, mereka akhirnya harus melaksanakan pemenuhan sandang pangan.

Kemampuan perang ekonomi adalah kemampuan untuk membagi kue rantai industri global. Siapa yang patuh akan kebagian lebih banyak porsi, dan siapa yang tidak patuh akan kebagian lebih sedikit porsi. Siapa pun yang berani membuat masalah akan mati kelaparan.


Sumber: Media TV dan Tulisan Luar Negeri

www.regulations.gov 

www.regulations.gov

money.udn.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun