Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Menyoroti Krisis Rantai Pasokan Barang Konsumsi AS Saat Ini

9 November 2021   19:40 Diperbarui: 9 November 2021   19:49 710
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.kompasiana.com/makenyok/6179095606310e26a74d5fd2/bisakah-tsmc-dan-samsung-terhindar-dari-perangkap-national-defense-production-act-as

Pada bulan Juli, TSMC (Taiwan) mengkonfirmasi bahwa mereka akan menyerahkan semua informasi rahasia pelanggan pada 8 November 2021. Harap diingat bahwa begitu TSMC menyerahkan semua informasi bisnisnya kepada AS, maka TSMC akan menjadi daging di talenan AS. Demkian menurut pandangan pengamat luar.

Karena AS mudah untuk memahami kekuatan dan kelemahan dalam informasi perusahaan TSMC itu sendiri, baik dengan cara mewajibkan bagi TSMC untuk merelokasi kapasitas manufaktur chip kelas atas ke AS, atau untuk membunuh TSMC dengan  memungkinkan akuisisi yang didanai AS.

AS pasti akan berupaya mendapatkan TSMC sebelum reunifikasi Taiwan dilakukan Tiongkok daratan. Adapun otoritas DPP Taiwan (parati berkuasa), tampak hingga kini mereka  hanya menyaksikan AS akan merebut TSMC, tetapi mereka tampaknya tidak berani mempertahankannya.

"Kotak peralatan AS masih banyak alat yang cukup untuk memaksa" ketika menghadapi krisis rantai pasokan. Ini adalah senjata inti dari pemerintah AS saat ini.

Harap diingat untuk menentukan kekuatan sesungguhnya dari suatu negara mana pun harus dari dalam bukan dari luar. Birokrasi AS begitu keras kepala sehingga kemampuan tata kelola sosial sangat rendah. Mereka masih tetap bertindak seperti sebuah kerajaan besar (a la preman), sifat lemahnya terlihat di mata orang-orang yang perduli. Dan akan makin menyolok terlihat oleh pengamat luar, jika dibandingkan kemampuan dekasi dan efisiensi kinerjanya dengan Tiongkok.

Hampir semua pelabuhan di dunia memiliki mekanisme kerja "7 hari x 24 jam", kecuali AS. Karena kekuatan serikat pelabuhan yang kuat, semua pekerja di pelabuhan AS akan berhenti bertugas setelah jam kerja berakhir, tidak perduli meskipun masih banyak kargo menumpuk dan yang belum ditangani.

Tingkat otomatisasi di pelabuhan AS sangat rendah, terutama karena serikat pekerja pelabuhan sangat menentangnya. Di AS juga pernah mencoba membangun otomatisasi pelabuhan, tetapi mendapat perlawanan yang kuat dari serikat pekerja.

Beberapa serikat pekerja pelabuhan bahkan bertindak sangat buruk, sehingga mereka dengan sengaja menghancurkan peralatan otomatisasi pelabuhan, tetapi bahkan pernah sengaja mencabut freezer peti kemas karena konflik dengan otorita pelabuhan, sehingga menyebabkan sejumlah besar barang dibuang.

Pada akhirnya, Pengadilan menghukum serikat pekerja pelabuhan untuk membayar kompensasi, tetapi sejauh ini pihak pelabuhan belum mendapatkan kompensasi yang dijatuhkan kepada serikat pekerja bersangkutan.

Perbandingan Kinerja AS-Tiongkok

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun