Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Perang Senyap Teknologi AS Terhadap Pesaing Terutama Tiongkok

8 Oktober 2021   17:04 Diperbarui: 26 Oktober 2021   15:34 1878
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

AS jelas membenci bisnis chip Zhang Hao yang sukses di Tiongkok, dan tidak bisa membiarkan Chip Tiongkok bangkit dan berkembang.

Menangkap Zhang Hao Dengan Jebakan

Sumber: zoominfo.com
Sumber: zoominfo.com
Jadi pemerintah AS membuat jaring hitam, yang pertama memata-matai. Pada tahun 2012, Universitas Tianjin kedatangan pengunjung dari AS, eksekutif Avago, Richard Ruby Direktur Teknologi (FBAR & Orthogonal Markets) dari Broadcom, dia memasuki area kantor Zhang Hao dengan mengatas namakan pertukaran akademik. Tidak ada seorang pun meragukan dan mencurigai niat Ruby. Dia baru saja mengunjungi laboratorium North (Tianjin) Microsystems Co. Ltd selama beberapa hari. Setelah mengunjungi rumah Zhang Hao, Ruby segera kembali ke AS dan menyerahkan laporan ke FBI di AS mengklaim bahwa "Zhang Hao sepenuhnya menyalin lini produksi chip filter Avago".

Tindakan kedua membuat tuduhan, bagaimana supaya Zhang Hao bisa dihukum setelah dia dituduh melakukan pepalsuan (mencuri teknologi)?

Avago mulai mencari pasal-pasal hukum AS yang dapat dituduhkan pada Zhang Hao bahwa dia telah melanggar UU-AS, dan akhirnya mereka memutuskan untuk memulai dengan tuduhan mencuri kekayaan intelektual dan "mengemas" pengetahuan publik menjadi apa yang disebut "rahasia komersial." Teknologi chip filter FBAR telah ada selama lebih dari 30 tahun. Ini dikemas ke dalam bungkus teknologi AS.

Ini dapat diibaratkan dengan logika preman Barat/AS untuk "4 Penemuan Besar" Tiongkok kuno, apakah mereka pernah membayar sepeser pun untuk pemakaian penemuan ini? ("4 Penemuan Besar" tidak hanya mengubah Tiongkok, tetapi juga sangat memengaruhi mode global, menjadi menarik perhatian bagi lima benua. 4 penemuan besar adalah kompas, pembuatan kertas, bubuk mesiu, dan percetakan yang dibuat di Tiongkok kuno telah menulis ulang sejarah dunia. "4 Penemuan Baru" hari ini tidak saja mengubah kehidupan orang-orang Tiongkok, juga sumbangsih kecerdasan orang Tiongkok kuno atas masalah manusia, dan memberikan solusi untuk memecahkan masalah manusia).

Pembingkaian ketiga. Menurut taktik sejarah AS dalam memerangi lawan, langkah selanjutnya adalah memalsukan bukti. Dalam bukti kunci yang diberikan oleh Avago ke pengadilan Amerika dan Tiongkok, mereka menyatakan telah melihat lusinan email yang dikomunikasikan antara Zhang Hao dan Pang Wei, Avago mengatakan bahwa email ini melibatkan rahasia dagang.

Namun sebenarnya, sebagian besar email ini disimpan di server email Universitas Tianjin. Bagaimana cara Avago mendapatkannya? Satu-satunya penjelasan adalah telah menyerang sistem jaringan universitas Tiongkok melalui peretas dan mencurinya secara ilegal.

Yang lebih memalukan adalah bahwa email-email Zhang Hao tidak melibatkan kerahasiaan sama sekali, jadi Avago memalsukan bukti untuk menjebak Zhang Hao. Ini bukan fantasi, tetapi operasi magis AS.

Universitas Tianjin mengundang sejumlah ahli teknis untuk melakukan tes buta, dan akhirnya sampai pada kesimpulan yang konsisten: email telah dimanipulasi, ini jelas adalah bukti palsu.

Tindakn ke-empat mengatur perangkap, setelah satu set bukti palsu tersedia lengkap, AS "terkenal" dengan membuat perangkap-perangkap licik yang demikian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun