Setelah Kementerian Pertahanan Nasional Tiongkok mengeluarkan pernyataan keras tersebut, Armada Laut Tiongkok Selatan dari AL-PLA melakukan latihan tembakan dengan peluru hidup terus menerus antara 26 - 29 Juli sebelum formasi kapal induk Inggris masuk ke LTS.Â
Kemudian kapal induk PLA "Shandong" segera berangkat dari Pelabuhan Sanya dengan dua kapal perusak kelas berat Tipe 055 menuju selatan ke LTS. Selain itu, Tiongkok dengan cepat menyiapkan empat zona tembak di LTS.
Meskipun empat area penembakan amunisi hidup ini jauh dari penampilan kapal induk Inggris, itu juga menunjukkan sikap keras PLA. Rudal itu tidak memiliki mata yang panjang.Â
Jika kapal asing mengabaikan peringatan dan masuk ke perairan Tiongkok kemungkinan besar akan terjadi kecelakaan. Jika hal itu benar terjadi pasti akan merugikan diri Inggris sendiri.
Tepat setelah kapal induk Inggris memasuki LTS, pesawat tempur J-16 dan pembom H-6 PLA yang jarang terlihat dalam mode serangan anti-kapal menampakkan diri bersama.
Jet tempur J-16 memiliki dua rudal anti-kapal Eagle Strike 83 yang dipasang di bawah sayap, sedangkan pembom H-6 dilengkapi dengan empat rudal anti-kapal Eagle Strike 12, yang secara inheren terbatas untuk kemampuan pertahanan udara.
Peringatkan Tiongkok terhadap Gugus Kapal induk HMS Queen Elizabeth ini jelas sangat keras, dan tindakan yang dilakukan Tiongkok kali ini sangat tegas. Bisa dikatakan siap untuk konfrontasi dengan AL Inggris dan bahkan siap untuk menanggung konsekuensi yang lebih serius.
Maka tidak heran pihak Inggris harus hati-hati menimbang kekuatan mereka sendiri. Dengan melihat Tiongkok benar-benar datang ke pihak Inggris, mereka langsung tercengang, dan dengan cepat mengubah kata-kata mereka dan mengatakan hal-hal yang lunak.
Hambatan Gugus Tempur Kapal Induk HMS Queen Elisabeth Dalam Deploitasi Kini