Mantan Presiden Libya Muammar al-Qaddafi, juga dieja Muammar Khadafy, Moammar Gadhafi, atau Muammar al-Qadhdhf, tokoh yang paling menyedihkan tidak dipahami oleh rakyatnya. Â Seorang yang boleh dibilang aneh lahir pada tahun 1942. Jika dia masih hidup, dia akan berusia 79 tahun tahun ini. Dia meninggal pada tahun 2011 ketika dia berusia 69 tahun.
Baik 69 maupun 79 bukanlah masalah besar bagi politisi. Nenek moyang Gadhafi berasal dari seorang petani/peternak Badui nomaden, dan dia sendiri lahir di tenda kulit domba. Kedua faktor ini membuatnya tidak dapat dipisahkan dari tenda selama sisa hidupnya.
Setelah menjadi pemimpin di Libya, dia memilih tempat yang baik untuk mendirikan tenda untuk dirinya sendiri, dan berkantor, pertemuan dan bahkan berunding dengan tamu asing di tenda. Tapi kesehariannya bukan di tenda, tenda dipakai untuk kantor dan santai.
Tenda Gaddafi tidak mewah, hanya meletakkan meja di atas karpet, juga kursi dan bangku, TV dan telepon hampir sama.
Namun di luar tenda, sering kali terdapat orang tua menyeduh teh dengan cara kuno. Â Di samping tenda, harus diatur dengan meletakkan beberapa ekor kambing atau unta. Bau badan dan suara kunyahan ternak disertai teriakan sesekali bisa membuat Gaddafi serasa berada pada kelompok sukunya dan merasa nyaman.
Ayah Gaddafi pada usia 60 tahun baru mendapatkan seorang putra Gaddafi, jadi dia sangat disayang oleh ibu dan saudara perempuannya sejak dia masih kecil. Hal ini membuat Gaddafi memiliki rasa kasih sayang dan rasa hormat yang khusus terhadap perempuan. Dia telah mempromosikan menjunjung status wanita Libya dengan kekuasaannya, yang sebenarnya tidak mudah bagi negara Arab tradisional.
Gaddafi tidak hanya mempromosikan tentara wanita di ketentaraan, tetapi juga mengganti pengawalnya dengan tentara wanita. Mereka adalah tentara elit yang dipilih oleh Gaddafi dari akademi militer, dan tugas mereka digilir dari satuan ini, dengan demikian dia ingin menaikkan status dari para wanita secara khusus. Dia selalu berupaya menaikan harkat status wanita Muslim. Desas-desus miring tentang dia dengan pengawal wanita hanyalah rumor.
Gaddafi adalah seorang Muslim yang taat, dia tidak menyentuh sensualitasnya, dia selalu melakukan solat 5 waktu sehari. Dia selalu membaca kitab suci ketika menghadapi sesuatu yang mengganggu dirinya, dan bahkan duduk sendirian di padang pasir dengan kitab suci sambil merenung. Hingga  dirinya mendapat inspirasi dan kembali untuk mandi dan tidur.
Gaddafi dari kecil sudah mengidolakan pahlawan-pahlawan, dalam otaknya selalu terbayang penuh dengan kepahlawanan dan idealisme sebelum dia dewasa. Pemikiran seperti ini mendorong pertumbuhan ambisiusnya. Tak disangka, dia benar-benar berhasil.
Dari seorang bayi penggembala miskin menjadi pemimpin di Libya. Dan jiwa kepahlawanan dan idealisme tidak pernah sirnah dalam benaknya bahkan terus menguat, sehingga dia menjadi sangat percaya diri dan sombong.