Palestina dan Israel akhirnya mengumumkan gencatan senjata setelah sebelas hari konflik.
Pada pukul 2 pagi waktu setempat pada 21 Mei 2021, kesepakatan tersebut mulai berlaku. Gencatan senjata Palestina-Israel diumumkan. Biden segera angkat bicara, mengatakan bahwa Gedung Putih telah terus menerus menekan Israel, sehingga Palestina dan Israel akhirnya berhenti menembak.
Namun, ini sebenar terlalu lucu menurut pengamat, karena setelah konflik pecah, pemerintah AS tidak pernah mengucapkan kata-kata keras kepada Israel, juga tidak benar-benar ingin menekan Israel. Sebaliknya, Biden juga mengatakan bahwa dia memahami apa yang dinyatakan Israel sebagai "serangan balik."
Di Dewan Keamanan PBB, AS telah memblokir Dewan Keamanan PBB untuk mengeluarkan pernyataan bulat tiga kali berturut-turut. Apakah ini yang dikatakan AS menekan Israel? Belum lagi AS baru saja menjual $ 730 juta senjata ke Israel tiga hari sebelum konflik pecah.
Bahkan boleh dikatakan gencatan senjata Palestina-Israel bisa dikatakan tidak ada hubungannya dengan AS, sebaliknya, tanpa AS, Israel tidak akan berani menyerang Palestina sekeras itu, dan tidak akan menimbulkan bencana kemanusiaan yang begitu besar.
Namun Banyak pengamat yang berpandangan, bahwa apa yang menjadi alasan sebenarnya dari gencatan senjata Palestina-Israel terlaksana? Mediasi dan tekanan terpenting untuk gencatan senjata dalam konflik Palestina-Israel sebenarnya datang dari Tiongkok, bukan AS. Baca:
Bentrok Isreal-Palestina Kali Ini Tiongkok Turun Tangan Untuk Mendamaikan
Bentrok Israel-Palestina, Kali Ini Tiongkok Turun Tangan untuk Mendamaikan
Begitu konflik Palestina-Israel pecah, Tiongkok melopori dan memimpin dengan menyerukan gencatan senjata dan meluncurkan tiga mosi berturut-turut di Dewan Keamanan PBB, meminta Dewan Keamanan untuk mengutuk Israel dan segera melakukan gencatan senjata. Namun, ketiga mosi tersebut diveto oleh AS.
Selain itu Tiongkok terus mempromosikan diadakannya pertemuan terbuka Dewan Keamanan PBB untuk mengungkapkan posisi Tiongkok kepada dunia, dan kemudian berkomunikasi dan menengahi dengan banyak negara Timur Tengah, serta meluncurkan serangkaian tindakan untuk membujuk perdamaian dan mempromosikan perundingan.
Secara khusus, telah dilakukan komunikasi khusus antara Tiongkok dan Mesir yang akhirnya memainkan peran kunci. Setelah Mesir mengadakan komunikasi berturut-turut secara khusus dengan Israel akhirnya disetujui gencatan senjata.