Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Bagaimana Masa Depan Hubungan AS-Tiongkok pada Era Presiden Biden?

21 Januari 2021   18:40 Diperbarui: 22 Januari 2021   08:57 1247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden AS Joe Biden berpidato pada upacara pelantikannya di Gedung Capitol, Washington DC, Rabu (20/1/2021).(AP via VOA INDONESIA)

Oleh karena itu, Partai Demokrat dan Tiongkok harus bekerja sama untuk mempromosikan tata kelola iklim dalam skala global, dan mereka sekarang sudah mulai berbicara. Ini adalah kerjasama yang relatif besar.

Kemudian bagian ketiga, AS, terutama Biden, akan coba merapat lagi ke organisasi multilateral. Namun tidak mudah baginya untuk kembali. Dia harus melamar kembali agar anggota organisasi ini setuju untuk AS kembali. Salah satu yang paling penting adalah Tiongkok, jadi AS harus berdiskusi dengan Tiongkok bahwa mereka ingin kembali, Tiongkok harus mau menerima AS. Ini juga merupakan kartu truf besar, mungkin ini akan menjadi titik kerjasama baru.

Ada juga bagian besar lainnya adalah bahwa Tiongkok mungkin diharuskan memusnahkan senjata dan ini kemungkinan bisa mengalami krisis. 

Oleh karena itu, titik-titik di sini perlu dikendalikan lebih mendesak dengan "Manajemen Krisis", kemudian masalah Taiwan dan Laut Tiongkok Selatan akan menjadi titik krisis, keduanya akan menjadi masalah yang terpenting.

Ada juga negosiasi senjata strategis, misil, misil jarak menengah, kendali militer, seperangkat kendali senjata, jaringan, dan kecerdasan buatan, ini akan menjadi wilayah baru ini.

Ada juga beberapa masalah keamanan lama, seperti senjata nuklir Korea Utara dan rekonstruksi Afghanistan yang harus dibahas. Oleh karena itu, hubungan AS-Tiongkok masih bisa menurun.

Tapi jalan menurun ini merupakan lereng permukaan tanah yang landai, bukan lereng seperti tebing yang terjal, yang masih bisa dianggap masih bagus. Jadi jika mereka membiarkannya tidak menurun terus dan bisa diseimbangkan pada satu titik, itu lebih baik.

Namun tidak mungkin menjadi sepenuhnya baik, mengapa? Karena garis keras di Partai Demokrat adalah garis keras ideologis, dan garis keras Trump adalah garis keras militer dan ekonomi, jadi pengamat luar ada yang mengatakan beberapa waktu lalu bahwa Partai Republik melawan Tiongkok dengan kekuatan keras, dan Partai Demokrat melawan Tiongkok akan dengan kekuatan lunak. Jadi, ideologis garis keras Partai Demokrat akan terus bersaing dengan Tiongkok di bidang ini.

Kontes di atas ini lebih merepotkan daripada perang dagang Trump sampai batas tertentu. Kontes ini juga mengangkat masalah Taiwan. Ini mengubah masalah Taiwan menjadi "AS membela demokrasi Taiwan." Artinya AS mendukung "kemerdekaan Taiwan". AS akan berkata, "Kita (AS) membela Taiwan". "Demokrasi" berarti "Kita (AS) membela hak asasi manusia di Xinjiang" di Xinjiang, yang menambahkan masalah ideologis ke dalam masalah ini.

Bahkan baru-baru ini, pada 20 Januari mantan Menlu AS Pompeo menyatakan Tiongkok melakukan genocida terhadap Muslim Uigur di Xinjiang 24 jam sebelum dia meletakkan jabatan, dan ini diamini oleh Biden. Minggu lalu pemerintah Trump menjatuhkan sanksi terhadap produk kapas dan tomat dari Xijiang. (The Guardian 20/01/2021)

Untuk masalah ekonomi, itu (Partai Demokrat) akan memainkan "regulasi". Penggunaan "Regulasi" untuk Tiongkok akan menjadi istilah baru dari Partai Demokrat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun