Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

RCEP-Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional Menghantar ke "Abad Asia"

12 Desember 2020   17:16 Diperbarui: 14 Desember 2020   06:37 749
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://rcepsec.org (asean.org)

Kementerian Perdagangan Agus Suparmanto membeberkan sederet keuntungan Indonesia dalam rangka RCEP. Salah satunya, meningkatkan sektor perdagangan hingga investasi di Indonesia. ... Selain itu, juga mencakup 7,4% dari perdagangan dunia dan 29,8% FDAs dunia. (Merdeka.Com 15/11/20)

Berdasarkan data ekspor Indonesia ke 14 negara RCEP selama 5 tahun terakhir menunjukkan tren positif yakni 7,35%. Pada tahun 2019 total ekspor non migas ke kawasan RCEP mewakili 56,51% total ekspor Indonesia ke dunia atau USD 84,4 miliar. Sementara dari sudut impor RCEP mewakili 65,79% total impor Indonesia dari penduduk dunia yakni USD 102 miliar.

Presiden Jokowi mengatakan: RCEP Katalis Pemulihan Ekonomi Kawasan Bahkan Dunia, Mempercepat Pemulihan Ekonomi Imbas Pandemi. (Merdeka.Com 14/11/20)

Kedua, perang dagang AS-Tiongkok, Tiongkok akan semakin sulit untuk dilawan, dan kemampuan AS untuk menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Tiongkok akan semakin melemah. Dengan RCEP, strategi ekonomi Tiongkok akan memiliki lebih banyak ruang untuk bermanuver untuk melawan AS.

RCEP adalah pasar dengan populasi 2,2 miliar, jauh lebih besar dari AS yang berpenduduk 330 juta, Pasar AS dapat tergantikan kecuali untuk beberapa produk yang tidak dapat disubstitusi.

Perusahaan AS juga mungkin lebih enggan untuk kembali ke AS karena itu akan menjadi pasar terpadu terbesar di dunia.

Seberapa besar pengaruh perang perdagangan AS-Tiongkok dan berbagai sanksi dalam situasi ini?

Faktanya, sudah dua tahun sejak pemerintahan Trump memulai perang dagang dengan Tiongkok, dan hasilnya menyedihkan.

Belum lama ini, mantan Presiden Bank Dunia Robert Zoellick menulis artikel di "The Washington Post," mengatakan bahwa sejak Trump mulai menjabat dan mengumumkan bahwa dia akan mengakhiri defisit perdagangan AS dengan Tiongkok. Namun demikian, defisit perdagangan AS dengan Tiongkok pada tahun 2019 masih sebesar US$ 346 miliar, yang kira-kira sama dengan defisit pada tahun 2016. Artinya, bahkan sebelum merebaknya pandemi, defisit perdagangan AS dengan Tiongkok tidak berkurang. Pada Agustus tahun ini, defisit perdagangan AS dengan Tiongkok terus semakin meningkat.

Ekspor Tiongkok ke  AS telah meningkat sebesar 20%, dan sekarang dengan RCEP, AS akan semakin tidak mampu melancarkan perang dagang dengan Tiongkok.

Ketiga, diperkirakan kerjasama ekonomi dan perdagangan langsung antara Tiongkok dan Eropa juga akan diperkuat. Ada sembilan perundingan formal mengenai Tiongkok-EU Investment Agreement tahun ini, dan kemungkinan akan membuahkan hasil yang positif pada akhir tahun ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun