Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

AS Terlambat Memerangi Covid-19 Gara-gara Bermain Politik

31 Maret 2020   20:15 Diperbarui: 1 April 2020   09:25 4341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melihat proposal paket kebijakan pelepasan dana darurat 2,2 triliun dollar AS, disaksikan dari kanan ke kiri Menteri Keuangan Steven Mnuchin, Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell, Pemimpin Minoritas DPR AS Kevin McCarthy, dan Wakil Presiden MIke Pence untuk memerangi virus corona di Gedung Putih, Washington, pada 27 Maret 2020.(REUTERS/JONATHAN ERNST)

Namun, politisi Amerika dan media tidak pernah dengan cepat mengakui bahwa mereka harus belajar dari Tiongkok, tetapi mereka belajar dari Korea Selatan dan Eropa. Sebenarnya, bukankah langkah pencegahan pandemi Korea Selatan dan Eropa dari Tiongkok?

Rakyat Tiongkok berjuang keras menghadapi Covid-19 dan seluruh negeri bersatu secara toital. Setelah lebih dari dua bulan bekerja keras, mereka akhirnya menekan pandemi. Dan sekarang memiliki kemampuan untuk membantu yang banyak negara di dunia.

Namun, ketika Tiongkok sedang memerangi pandemi Covid-19, opini publik AS terus menyerang Tiongkok. Meskipun dalam memerangi virus ini ternyata dapat direndahkan oleh Tiongkok, tapi serangan opini publik AS terus saja berkembang lebih sengit.

Dan karenanya cukup alasan kenapa AS kini menjadi terlambat untuk memerangi endemi dalam negerinya, di mana energi telah dibahiskan untuk menyerang Tiongkok.

Seperti dapat diibaratkan orang yang sedang sakit terbaring dan nafasnya sudah terengah-ngegah namun masih memarahi orang lain, jelas tidk kan bermanfaat bagi penyakitnya.

Para juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok terus-menerus mempertanyakan AS di Twitter dan melawan balik fitnah serta pembingkaian AS.

Sumber: Twitter/@SpokespersonCHN
Sumber: Twitter/@SpokespersonCHN
"Tiongkok  telah memperbarui untuk AS tentang coronavirus dan meresponsnya sejak 3 Januari.  Pada 15 Januari Departemen Luar Negeri AS memberi tahu warga Amerika peringatkan CDC AS di Tiongkok tentang virus corona. Dan sekarang menyalahkan Tiongkok atas keterlambatan secara Serius?"

AS yang selalu mendominasi di bidang opini publik, sehari sebelumnya (23 Maret), dua anggota parlemen dari Partai Republik menulis surat kepada CEO Twitter Dorsey meminta agar akun dari Tiongkok dilarang.

Seperti pembatasan akun pada Twitter untuk polisi Hong Kong tahun lalu, AS juga "bebas mengatakan" tentang epidemi itu.

"Saya berbicara, Anda dengarkan saya" demikian kata jubir Kemenlu Tiongkok Hua Chunying dan Zhao Lijian semuanya mengajukan pertanyaan yang sangat mendasar di internet.

Ini hanya mengingat AS untuk menjelaskan beberapa keraguan umum di antara para pengguna internet di seluruh dunia, seperti kebingungan antara pasien flu AS dan virus corona baru (COVID-19) tahun lalu, jadwal waktu tindakan anti-epidemi A.S., persiapan bahan medis yang tidak memadai oleh pemerintah AS, dan pasien nomor 0 yang membuat pernapasan menjadi pendek warga AS.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun