Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Jatuhnya F-35A Jepang Kerugian atau "Keuntungan" Bagi Jepang?

8 Juni 2019   11:35 Diperbarui: 8 Juni 2019   15:15 682
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: dailymail.co.uk

Pada 12 Mei lalu telah posting tentang jatuhnya F-35A milik AU Pasukan Bela Diri Jepang pada saat latihan terbang pada 9 April di lepas pantai Jepang utara, baca: (  Jet Tempur F-35 Digrounded Strategi AS "Eagle Wall dan Eagle Chain" Terancam Berantakan  )

"Kotak Hitam/Black Box" dari F-35A yang jauh di lepas pantai ini akhirnya dapat ditemukan, tetapi penyebab kecelakaan fatal ini masih misterius, semua pihak yang terlibat masih belum mau membuka penyebab sesungguhnya dari insiden ini.

Namun produser F-35 Lockheed Martin AS tiba-tiba menawarkan untuk memberikan beberapa rahasia inti teratas dari pesawat ini kepada Jepang. Insiden ini membawa "kerugian atau keberuntungan" bagi Jepang? Terutama jika dikaitkan dengan upaya Jepang untuk mengembangkan sendiri jet tempur generasi barunya. Akankah jatuhnya F-35A ini memberi peluang baru bagi Jepang?

Dengan diberikannya rahasia inti dari F-35 ini, apakah Jepang akan terus menghahiskan banyak uang untuk berlanjut membeli F-35 ini, atau mengambil kesempatan untuk bisa membantu dalam mengembangkan jet tempur generasi berikutnya buatan Jepang sendiri F-3?

Pada 7 Mei lalu, Menhan Jepang Takeshi Iwaya menyatakan bahwa "Kotak Hitam" dan bagian reruntuhan penutup kokpit F-35A yang jatuh ke laut dengan kedalaman 1500 m telah dapat ditemukan. Hanya sayang "Kotak Hitam" ini ditemukan dengan keadaan rusak dan rekaman altitude/ketinggian, kecepatan serta penerbangan tidak dapat diselamatkan. Ini menyebabkan para penyelidik tidak dapat mengkonfirmasi bagaimana jet tempur tercanggih di dunia ini jatuh.

Para analis banyak yang mengatakan, jatuhnya F-35A ini harus difokuskan pada penyebab kecelakaan dan langkah-langkah untuk mencegah terulangnya kecelakaan serupa.

Hingga saat ini insiden ini tidak bisa ditentukan terjadi karena kesalahan pilot atau karena disebabkan perangkat keras atau perangkat lemah dari pesawat itu sendiri.

Ada laporan bahwa F-35A Jepang telah mengalami tujuh kali kecelakaan, maka dari itu partai oposisi parlemen Jepang mengeritik rencana pembelian F-35A harus diperiksa ulang.

Tapi Menhan Jepang Takeshi Iwaya mengatakan, tidak ada rencana untuk mengubah rencana tersebut. Selain itu, pejabat dari Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan bahwa F-35A adalah satu-satunya jet tempur generasi kelima yang dapat dibeli Jepang.

Jepang tidak punya pilihan lain dalam membangun kekuatan pesawat termpur, tetapi seorang mantan pejabat Kementerian Pertahanan Jepang secara terbuka menyatakan bahwa setelah kecelakaan itu, lebih banyak laporan media mengkritik hilangnya seorang pilot jet tempur  senilai 15 miliar yen, tetapi kerugian itu bahkan lebih menyedihkan untuk pilot profesional dengan jam terbang 3200.

Selain itu, Iwaya mengatakan bahwa jika tidak mungkin mendapatkan informasi yang diperlukan untuk menyelidiki kecelakaan pada waktu yang tepat, maka Jepang harus mempertimbangkan kembali seluruh rencana pembelian F-35A, daripada berkompromi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun