Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Ternyata AS dan Israel Gentar Dengan S-300 dan S-400

23 Oktober 2018   17:52 Diperbarui: 23 Oktober 2018   17:53 838
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: yournewswire.com + Veterans Today + The National Interest + Flickr

Setelah insiden tertembak jatuhnya pesawat militer Rusia IL-20 oleh S-200 Suriah atas ulah Israel pada 17 September lalu. Maka Rusia menempatkan S-300 di Suriah. (baca:Bisnis Senjata dan Latar Belakang India Membeli S-400 Rusia-) 

Di Suriah, tidak hanya ada alutsista Rusia S-400, ada juga S-300 yang baru dikerahkan dan S-200 yang lebih tua yang masih digunakan oleh militer Suriah. Dengan pengalaman medan tempur di Suriah ini tampaknya S-400 dikembangkan dari generasi sebelumnya S-300.

Pada 3 Oktober, Kementerian Pertahanan Rusia merilis video rudal S-300 PMU-2 ke udara di pangkalan udara Khmeimim di Suriah. Rudal ini akan melengkapi Angkatan Pertahanan Udara Suriah.

Sergey Shoygu, Menteri Pertahanan Rusia mengatakan: "Kegiatan kami untuk mengirim peralatan tujuannya untuk memperkuat sistem pertahanan udara Suriah dan terutama untuk melindungi personil militer Rusia. Kami telah mengirim sistem S-300 ke Suriah, yang mencakup 49 peralatan, radar, sistem pemosisian (positioning), kendaraan komando, dan empat platform peluncuran rudal."

Sergey Shoygu mengungkapkan bahwa personil militer Suriah akan menerima pelatihan selama tiga bulan untuk mempelajari cara mengoperasikan sistem pertahanan udara S-300.

Menteri Kerjasama Regional Israel Tzachi Hanegbi, sesumbar: "Kami memiliki jet tempur siluman, ini adalah pesawat terbaik dunia. S-300 tidak dapat melacak jet tempur semacam ini. Jadi tidak ada cara untuk menghentikan serangan Israel terhadap Suriah."

"Pesawat terbaik" yang disebut Tzachi Hanegbi adalah F-35. Militer Israel bersuka-cita bahwa mereka telah berhasil menerbangkan dua F-35 melintasi Suriah ke wilayah Iran yang memiliki sistem pertahanan udara S-300, di mana mereka telah melakukan misi pengintaian yang sangat luas sebelum meninggalkan tempat ini, dan sistem S-300 Iran tidak berhasil mendeteksi mereka.

Maka ahli militer Israel menunjukkan bahwa sistem pertahanan udara S-300 tidak memiliki kemampuan menghentikan invasi jet tempur F-35, bahkan dapat menyelesaikan misi serangan sebelum S-300 bereaksi.

Israel berani sesumbar demikian, karena telah meneliti sistem pertahanan udara S-300 yang dioperasikan oleh pasukan bersenjata Ukraina, sebuah delegasi militer yang terdiri dari ahli Israel dan AS telah melakukan kunjungan rahasia ke Kiev. Pemimpin militer Ukraina mengungkap sifat-sifat teknis rudal darat S-300 ke para tamu ahli AS dan Israel, dan juga memberi kesempatan mereka untuk melakukan uji coba rudal hidup.

Menanggapi hal ini, mantan Wakil Komandan Pasukan Pertahanan Udara Rusia dari Pasukan Darat Rusia, Letnan Jenderal Aleksandr Luzan, mengatakan bahwa Israel telah meremehkan kemampuan S-300.

Saat ini jet tempur F-35 memang memiliki amunisi yang hebat, sehingga memiliki kemampuan menembus pertahanan S-300. Jika Anda menganalisis S-300 berdasarkan pola dasar rudal, tampaknya tidak memiliki kemampuan untuk menemukan target siluman dan secara efektif bisa menghancurkannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun