Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pemain di Belakang Layar Serangan ke Provinsi Idlib untuk Mengakhiri Perang Sipil Suriah

4 Oktober 2018   16:22 Diperbarui: 4 Oktober 2018   17:19 890
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Igor Konashenkov, Juru Bicara Departemen Pertahanan Rusia, mengatakan: "Pilot Israel menggunakan pesawat Rusia sebagai perisai dan mendorongnya ke garis tembakan pertahanan Suriah. Pesawat militer IL-20 memiliki penampang yang cukup besar, sehingga tertembak."

il-20-tertembak-5bb5de8faeebe1441c3448c6.png
il-20-tertembak-5bb5de8faeebe1441c3448c6.png
Sumber: Grabed from: RT youtube.com


Pada 24 September, Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoygu mengatakan bahwa Rusia akan menyediakan militer Suriah dengan sistem anti-rudal S-300 sebagai tanggapan atas perilaku provokatif AU-Israel yang menyebabkan tertembaknnya pesawat militer Rusia ini.

Jika Suriah memiliki sistem S-300, itu berarti jet tempur F-16 Israel akan menghadapi bahaya ditembak jatuh. Pada saat yang sama, juga akan mampu mencegat rudal balistik pada jarak lebih dari 150 km.

Jika ini terjadi, dominasi Angkatan Udara Israel di wilayah udara Timur Tengah akan hancur, tidak akan pernah kembali.

Presiden Turki Berunding di Sochi, Rusia

 

Tepat pada hari 17 September ini, pada hari yang sama ketika pesawat militer Rusia ditembak jatuh, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan tiba di Sochi, Rusia, bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Ini adalah pertemuan kedua antara Presiden Rusia Putin dan Presiden Turki Erdogan dalam sepuluh hari. Setelah 4,5 jam pertemuan tertutup, kedua pihak akhirnya mencapai kesepakatan tentang isu Provinsi Idlib.

Usai pertemuan, Erdogan mengatakan: "Kami memutuskan untuk menetapkan zona bebas senjata antara wilayah yang dikuasai oleh oposisi dan oleh rezim (di Suriah)." Dan Putin juga mengatakan: "Kami telah memutuskan untuk membentuk zona demiliterisasi sebelum 15 Oktober di sepanjang 15 hingga 20 km sepanjang bidang interaksi antara oposisi dan militer, untuk memaksa keluar militan ekstremis, termasuk Front al-Nusra."

Putin mengatakan bahwa ini sebagai bagian dari pemecah kebuntuan, selanjutnya tank, artileri, dan senjata berat lainnya akan ditarik keluar dari wilayah ini sebelum 10 Oktober. Zona militer akan dipatroli dan diawasi oleh militer Rusia dan Turki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun