Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Latar Belakang dan Logika Trump Melakukan Perang Dagang

31 Juli 2018   19:37 Diperbarui: 31 Juli 2018   19:59 7172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa itu perang dagang? Perang dagang adalah ketika negara mencoba untuk menyerang perdagangan masing-masing dengan pajak dan kuota. Jika satu negara menaikan pajak, menyebabkan pihak lain untuk menanggapi juga dengan melakukan hal yang sama sebagai balasan. Ini dapat merugikan ekonomi negara-negara lain dan menyebabkan meningkatnya ketegangan politik di antara mereka.

bbc
bbc
Dalam tweeternya Trump mengatakan: "Ketika suatu negara (AS) kehilangan banyak miliaran dolar dalam perdagangan dengan hampir di setiap negara kita berbisnis, perang dagang itu baik, dan mudah dimenangkan. Contoh, ketika kita kehilangan $ 100 miliar dengan negara tertentu dan mereka menjadi ke-enakan, jangan berdagang lagi dengan mereka --- kita akan menang besar. Mudah!"

Baru-baru ini, AS telah menggenggam "tongkat besar" tarif, karena telah terlibat dalam perang perdagangan global.

Dalam perang dagang berskala besar, hampir semua ekonomi utama di dunia telah menjadi sasaran AS. Selain dari Tiongkok, Uni Eropa, Jepang, Kanada, Inggris, dan sekutu tradisional AS lain semuanya tak ada yang terelakkan.

Tindakan ini jarang terjadi dalam sejarah AS, dan ketika menyangkut isu perang dagang, AS tampaknya telah mengusulkan "perlakuan sembarangan" untuk semua negara yang "mengambil keuntungan dari AS," tetapi setelah sekutu AS tersadarkan, mereka terkejut pada perang dagang yang tiba-tiba ini, mereka dipaksa untuk mulai bereaksi.

Minggu lalu AS dan UE mencapai kesepakatan di Washington yang membuat perang dagang antara AS dan sekutunya menunjukkan tanda-tanda agak kendor.

Apakah ini berarti bahwa mereka telah mencapai kompromi?

Pada 25 Juli lalu, Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker menuju ke Washington D.C. untuk melakukan negosiasi dengan Presiden AS Donald Trump atas nama 28 anggota Uni Eropa (UE).

Presiden AS Donald Trump dan Presiden Komisi Eropa Junker mengumumkan selama konferensi pers bersama bahwa AS dan UE telah mencapai kesepakatan mengenai meredakan ketegangan saat ini dalam hubungan perdagangan.

Kedua pihak mengatakan bahwa mereka akan bekerja untuk menghilangkan tarif dan hambatan perdagangan, dan mencegah perang dagang yang siap meledak.

Jean-Claude Juncker memberi pernyataan: Ketika saya diundang oleh presiden ke Gedung Putih, saya punya satu niat. Saya punya niat untuk membuat kesepakatan hari ini. Dan kami membuat kesepakatan hari ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun