Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pertaruhan Trump dengan Mundur dari Kesepakatan Nuklir Iran

5 Juni 2018   09:07 Diperbarui: 5 Juni 2018   09:45 721
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.bbc.com

Dua minggu lalu penulis pernah memposting tulisan: Kartu yang Salah Kebijakan Timur Tengah AS Pada Era Trump? Yang juga menggambarkan bagaimana manuver politik Trump, untuk menekan Iran dan mundur dari kesepakatan nuklir Iran, akan berdampak apakah dari tindakan Trump ini bagi situasi di Timur Tengah dan dunia?

Kesepakatan nuklir Iran, yang pernah dianggap sebagai pencapaian bersejarah, yang telah digambarkan oleh beberapa analis dan pengamat akhir-akhir ini menjadi pasien di ICU, dan menunggu untuk dipeti-eskan untuk terakhir kalinya.

Pada 8 Mei lalu, meskipun ada saran dari sekutu AS, Uni Eropa dan beberapa peringatan dari Iran, Donald Trump secara sepihak menarik diri dari kesepakatan nuklir Irak dengan menyebutkan kesepekatan ini merupakan "malapetaka dan bencana," dan berencana untuk menerapkan "tingkat tertinggi" sanksi ekonomi terhadap Iran.

Pada 27 Mei, Iran menyatakan bahwa mereka bisa mulai memproduksi uranium yang diperkaya lagi dalam waktu tiga hari. Seiring dengan krisis kesepakatan nuklir Iran yang telah semakin mendesak, Inggris, Perancis, dan Jerman di Eropa, serta Rusia dan Tiongkok secara aktif menengahi untuk memastikan bahwa kesepakatan tersebut dapat diselamatkan dan terus berlanjut di-implementasikan.

Pada 25 Mei 2018, di Wina-Austria, perwakilan-perwakilan dari Inggris, Prancis, Jerman, Rusia, Tiongkok, dan Iran bertemu sekali lagi untuk membahas masalah kesepakatan nuklir Iran ini, hanya AS yang tidak hadir dalam pertemuan kali ini.

Kali ini, AS berada di posisi menentang ke enam negara. Sejak AS mengumumkan mundur dari kesepakatan nuklir Iran, dan mengatakan bahwa jika Iran tidak menerima 12 tuntutan yang diusulkan AS, AS akan menerapkan sanksi paling berat dalam sejarah, sehingga menyudutkan Uni Eropa dan Iran.

National Republic Radio AS mengatakan  bahwa pertemuan Wina adalah upaya terakhir untuk menyelamatkan kesepakatan nuklir Iran. Semua pihak yang menghadiri pertemuan memperkirakan kemungkinan dampak dari sanksi yang akan mulai diberlakukan kembali oleh AS.

Semua pihak memutuskan secara proaktif mencari cara untuk menyelamatkan kesepakatan tersebut, terutama untuk menghindari kerugian ekonomi yang akan dialami jika tindakan sanksi AS terhadap Iran memang dijatuhkan, dan untuk memastikan berlanjutnya implementasi perjanjian tersebut.

Tujuan utama mereka adalah untuk menjaga agar Iran tetap berada dalam kesepakatan nuklir Iran, karena jika Iran keluar dari kesepaktan ini akibatnya bisa tak terbayangkan. Maka pihak-pihak lain penandatangan dalam perjanjian ini berusaha sekeras mungkin untuk meyakinkan Iran agar tetap dalam perjanjian. Pada kenyataannya, ini adalah untuk membangun kembali saling percaya antara pihak-pihak penandatangan dalam perjanjian ini dengan Iran, meskipun tanpa kehadiran AS, tindakan ini adalah langkah penting.

Sumber: letemps.ch
Sumber: letemps.ch
Kesepakatan nuklir Iran adalah kesepakatan multilateral yang dicapai oleh enam negara yang terlibat dalam isu kesepakatan nuklir Iran, Uni Eropa dan Iran, dan telah diratifikasi oleh Resolusi Dewan Keamanan PBB 2231, sehingga menjadi pencapaian penting bagi multilateralisme.

Kesepakatan ini diyakini sebagai "prestasi yang paling mempesona" dan "warisan politik" mantan Presiden AS Barack Obama. Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri Federica Mogherini mengatakan bahwa kesepakatan nuklir Iran adalah salah satu pencapaian terbesar saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun