Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Ketegangan Masalah Denuklirisasi Semenanjung Korea

30 Mei 2018   18:30 Diperbarui: 31 Mei 2018   04:25 1126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari 24-25 Mei, dalam 24 jam, dan terus berlanjut hingga hari ini situasi Semenanjung Korea mengalami pasang surut seperti roller coaster.

Pada hampir jam 10 pagi pada 24 Mei, Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa karena adanya "permusuhan terbuka" yang baru-baru ini diungkapkan oleh DPRK, dia memutuskan untuk membatalkan pertemuan dengan Kim Jong-un.

Pengumuman Trump ini hanya sekitar 6 jam setelah pembongkaran Situs Uji Nuklir Punggye-ri.

Dalam surat terbuka Trump kepada Kim Jong-un yang dirilis Gedung Putih, Trump memang sangat berkeinginan untuk bertemu dengan Kim Jong-un tetapi dengan "kemarahan luar biasa dan permusuhan terbuka" yang ditampilkan oleh DPRK baru-baru ini, dia percaya itu tidak pantas untuk mengadakan pertemuan yang sudah direncanakan lama saat ini.

Sumber: www.cnbc.com
Sumber: www.cnbc.com
Trump juga mengatakan bahwa DPRK akan "kehilangan kesempatan besar," tetapi dia masih berharap untuk bertemu dengan Kim Jong-un, dengan mengatakan: "Jika Anda berubah pikiran, jangan ragu untuk menelepon saya atau menulis surat kepada saya."

Trump mengatakan: Dialog hingga baru-baru ini  sangat bagus, dan saya pikir saya mengerti mengapa itu bisa terjadi. Kenapa begitu? Saya tidak akan mengatakan itu. Suatu hari saya akan memberitahukannya kepada Anda, Anda dapat menulisnya di sebuah buku. 

Tetapi saya benar-benar percaya kami memiliki peluang besar. Kami akan melihat apakah peluang itu diambil oleh Korea Utara atau tidak. Jika itu, bagus untuk mereka, dan bagus untuk dunia, jika tidak ya akan baik-baik sajalah. Terima kasih banyak.

Sehubungan dengan surat terbuka dadakan AS, DPRK membuat tanggapan cepat. Menurut laporan dari Kantor Berita Pusat Korea, Wakil Menlu DPRK Kim Kye-gwan menyatakan pada 25 Mei bahwa DPRK dan para pemimpin AS sangat perlu untuk bertemu, dan Pemimpin Tertinggi DPRK Kim Jong-un telah berusaha sekeras mungkin untuk membuat pertemuan dengan Presiden AS Trump terjadi, tetapi AS mengumumkan pembatalan pertemuan, itu bertentangan dengan keinginan seluruh dunia.

Situasi kemudian berubah secara dramatis. Dalam waktu kurang dari 24 jam setelah Trump mengumumkan penghentian KTT Trump-Kim yang dijadwalkan pada 12 Juni, pada 25 Mei, Presiden AS Trump mengatakan bahwa dialog dengan DPRK sedang dilakukan dan KTT DPRK-AS dapat diadakan seperti yang dijadwalkan pada bulan Juni.

Pengamat melihat hal ini terjadi karena, kedua pihak belum mencapai konsensus tertentu tentang jadwal tertentu dan apa yang harus dibicarakan, maka dari itu mereka belum menyiapkannya dengan baik. Selain itu, untuk isu-isu seperti bagaimana cara menghapuskan senjata nuklir dan rudal-rudal di masa depan, kedua pihak belum mencapai konsensus.

Sedang di AS sendiri ada semacam kritik yang menegaskan bahwa Trump telah berjalan terlalu jauh. Seperti yang kita bisa melihat bahwa tidak ada pemimpin Amerika dalam sejarah yang pernah berbicara dengan pemimpin DPRK secara langsung, karena mereka masih dalam keadaan situasi perang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun