Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Dari Kerusuhan Charlottesville, Virginia-Menguak Perpolitikan AS

13 September 2017   14:34 Diperbarui: 14 September 2017   07:38 1409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.aljazeera.com

Pada tahun 2011, Departemen Kehakiman AS menuduhnya melakukan diskriminasi ras terhadap imigran, dan memerintahkannya untuk tidak menangkap orang berdasarkan kecurigaan bahwa mereka adalah imigran ilegal, namun dengan berani dia mengabaikan perintah ini.

Pada bulan Juli tahun ini, pengadilan men-vonis dia bersalah karena menghina hukum tahun 2011, dan menghukumnya enam bulan penjara.

Pada 27 Agustus 2017, Presiden Amerika Serikat Trump menggunakan kekuasaannya untuk memberikan pengampunan untuk pertama kalinya, dan mengumumkan bahwa dia mengampuni Joe Arpaio, yang dipandang oleh kekuatan sayap kanan anti-imigran sebagai pahlawan. Tapi tindakan Trump dengan cepat dikutuk.

Media luar negeri menganalisis bahwa tindakan Trump selama periode ini tidak kondusif untuk menyelesaikan isu sensitif konflik rasial.

Kita seharusnya melihat resolusi masalah rasial sebagai sebuah proses. Proses resolusi ini merupakan proses yang relatif panjang. Akan sulit bagi kita untuk memprediksi kapan mereka dapat sepenuhnya terselesaikan. Dan ketika masalah lama terpecahkan, masalah baru akan terus muncul. Isu rasial dan masalah imigran berhubungan erat.

Populasi Kulit Putih Yang Menurun

Beberapa komentator mengatakan bahwa dalam kerusuhan Charlottesville, pemrotes rasis dan ras kulit putih meneriakkan yel-yel seperti "membawa kembali Amerika!" Dan "Anda tidak akan menggantikan kita!" Kemarahan dan kegusaran yang dirasakan orang kulit putih terhadap populasi mereka yang menurun, dan kemungkinan mereka menjadi minoritas di masa depan yang tidak begitu lma lagi. Orang kulit putih belum sepenuhnya siap mental untuk perubahan dalam struktur kependudukan mereka.

Berdasarkan sensus pada  tahun 1980, orang kulit putih terdiri lebih dari 80% populasi Amerika. Sensus tahun 2010 menunjukkan bahwa populasi kulit putih menurun menjadi 63%, dan diperkirakan akan lebih rendah dari 50% sekitar 2043.

AS dulu adalah masyarakat berpenduduk kulit putih dengan lebih dari 85% populasi. Selain itu, orang kulit putih tidak hanya memiliki jumlah yang besar, mereka sangat kompetitif. Tapi kini tidak seperti itu lagi. Kecenderungan populasi saat ini tidak menguntungkan orang kulit putih, karena jumlah mereka turun dari 85% menjadi 63%.

Orang muda, terutama bayi di bawah lima tahun/balita, orang kulit putih pasti minoritas, jadi mereka sangat takut akan masa depan, dengan jumlahnya yang menurun, dan daya saing mereka akan menjadi lebih buruk. Pekerjaan unggulan seperti di industri teknologi dan industri keuangan, akan cendrung ke Asia, terutama orang Tionghoa dan India, sehingga daya saing mereka menurun dan mereka tidak memiliki jumlah yang dominan lagi, jadi mereka merasa tidak aman. Karena mereka merasa lebih tidak aman, maka toleransi mereka cendrung akan berkurang.

Selain itu ada aspek lain, "New Great Migration" telah memperburuk ketegangan rasial. Migrasi Besar Baru dimulai dengan reformasi imigrasi 1965. Pada akhir 1990an dan awal 2000an, populasi asing meningkat, mencapai 43,3 juta pada tahun 2015, terhitung 13,5% dari total populasi AS. Jika anak-anak imigran yang lahir di AS dimasukan, jumlah total 84,3 juta orang, yang merupakan 27% populasi AS.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun