Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Dari Kerusuhan Charlottesville, Virginia-Menguak Perpolitikan AS

13 September 2017   14:34 Diperbarui: 14 September 2017   07:38 1409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.aljazeera.com

Trump mengatakan: "Saya akan mengatakan sesuatu kepada Anda, saya mengikuti dan memperhatikan  mereka dengan sangat dekat, jauh lebih dekat daripada yang Anda lihat di sana. Dan Anda memiliki kelompok di satu sisi yang buruk, dan Anda memiliki kelompok di sisi lain yang juga sangat kejam. Dan tidak ada yang mau mengatakannya, tapi saya akan mengatakannya sekarang juga."

Sudah sebulan sejak kekerasan meletus di Charlottesville, Virginia. Ini adalah krisis paling parah di AS sejak Donald Trump menjabat. Isu rasial selalu berakar kuat di AS, dan kejadian ini merobek "luka lama" sekali lagi.

Beberapa media dunia luar telah menganalisis hal ini, dengan mengatakan bahwa "dosa asli" yang mengintensifkan masalah rasial sekali lagi membuat kebingungan politik AS saat ini.

Pada 26 Agustus 2017, saat wawancara dengan Fox News, Menlu AS Rex Tillerson mengeluarkan batasan pemisah yang jelas antara dirinya dan ucapan Trump pada pertengahan Agustus tentang kekerasan sayap kanan yang terjadi di Charlottesville, Virginia---dia tidak membela Komentar Trump

Ketika ditanya apakah dia menarik batas antara dirinya dan Presiden Trump, Tillerson tidak menyangkalnya. Yang dia katakan bahwa minggu lalu dia sudah membuat pendapatnya mengenai masalah ini dengan jelas saat pidato di Departemen Luar Negeri.

Menurut laporan dari "Der Standard," Tillerson telah beralih dari yang awalnya masih melakukan pengekangan, kini menunjukkan dengan lebih jelas dan terang-terangan dalam kata-katanya mungkin karena dia tahu sekarang Trump tidak menyukainya.

Menurut situs Axios Media, ketika membahas isu-isu tertentu, presiden AS sering terjadi banyak perbedaan pendapat dengan Tillerson berkali-kali.

Para analis dunia luar menganggap hal ini mencerminkan perpecahan di dunia politikan AS. Dunia perpolitikan AS terbagi tidak berdasarkan kiri atau kanan, namun sebenarnya terdiri dari establisment dan anti-establishment. Rex  Tillerson adalah mantan kepala Exxon Mobile, dan bertanggung jawab atas ratusan ribu orang. Dia adalah anggota standar establishment, dan berbicara dengan cara yang sangat stabil dan standar sesuai dengan nilai arus utama/main stream.

Ketika menyangkut masalah rasial, Tillerson menyesuaikan diri dengan pandangan arus utama. Jadi, dia agak menjauhkan diri dari presiden non-establishment. Trump adalah tokoh non-establishment klasik. Dia membenci establishment. Dia percaya bahwa dirinya mewakili orang awam, jadi dia cukup berterus terang lurus  kedepan dan berbeda saat dia berbicara.

Jadi, di satu sisi, Tillerson telah menunjukkan perpecahan antara kelompok politik kelas atas Amerika Serikat, bahwa mereka tidak dibagi hanya dengan kiri atau kanan, atau hitam atau putih - ini adalah konflik antara establishment dan anti-establishment.

Pada tahun 1944, seorang cendikiawan Swedia terkenal Karl Gunnar Myrdal menerbitkan bukunya "An American Dilemma," di mana dia menunjukkan bahwa dilema Amerika adalah konflik kredo Amerika dan ketidaksetaraan realitas, dan bahwa pemerintah federal harus memimpin dalam menyelesaikan konflik semacam ini.  Sayangnya, 70 tahun kemudian, hingga saat ini, AS masih belum menyelesaikan dilema ini. (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun