Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mengapa Hubungan AS-Rusia Susah Menghangat dan Sikap Trump terhadap NATO

7 Juni 2017   08:43 Diperbarui: 7 Juni 2017   08:48 1606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilusrasi dari :World Flag Database+ Theodora.com+ Getty Images+ Forbes+ The Telegraph

NATO merupakan kerangka-kerja aliansi AS yang paling penting, dan Rusia adalah negara utama yang diharapkan Trump untuk bekerjasama untuk mengatasi masalah internasional. Namun sayang kedua negara ini berselisih dan sulit untuk menemukan kecocokan dan keserasian.

Setelah Trump terpilih menjadi Presiden AS, anggota Duma Rusia merayakannya, menanti sebuah "musim semi baru" dalam hubungan Rusia-AS setelah musim dingin yang panjang. Namun aksi AS yang melakukan serangan udara terhadap Suriah dengan cepat membentuk keretakan yang tidak dapat dibantah antara realitas idealis dan realitas hubungan AS-Rusia, dan keretakan ini telah menjadi celah yang lebar.

Dendam baru terjadi sebelum yang lama masih belum bisa dipecahkan. Terobosan dalam hubungan AS-Rusia itu sulit, dan jalan menuju kerjasama antara kekuatan-kekuatan utama ini bahkan lebih sulit.

Timbul pertanyaan: Ketika idealisme memenuhi kenyataan, keputusan seperti apa yang akan dibuat Trump?

Ketika pemilihan umum 2016 AS berakhir, Trump, yang mendapat akses ke pusat kekuasaan, sering mengungkapkan niat ramah terhadap Putin. Putin juga menanggapi dengan positif, dan hubungan AS-Rusia yang dingin tampaknya hampir mencair.

Namun dengan adanya tindakan Presiden AS Barack Obama menjatuhkan sanksi terhadap Rusia dan mendeportasi diplomat Rusia sebelum berakhir masa jabatannya dalam upaya untuk membatasi kebijakan Trump terhadap Rusia.

Pada saat itu, beberapa pihak percaya bahwa Presiden AS Trump berharap dapat mengembangkan sebuah model baru dalam kerjasama besar dan memperbaiki hubungan kekuatan utama untuk mencari kepentingan AS saja, dan bukan kepentingan AS berserta sekutunya lagi.

Kita ketahui bahwa Trump adalah seorang pengusaha, dan dia menilai dan menghargai kepentingan serta kekuatan nyata dengan sangat baik, dan dia berharap dapat menggunakan kerjasama besar untuk menyelesaikan masalah internasional. Dan dalam pikirannya, kekuatan utama yang dia akui mungkin adalah Rusia dan Tiongkok, jadi dia tidak berkenan untuk memperhatikan hal-hal abstrak seperti nilai dari aliansi. Karena menurut dia itu tidak bisa diandalkan. Dan dengan kerjasama kekuatan utama, pilihan pertamanya adalah bekerja sama dengan Rusia, namun kenyataannya, dia menemukan hal yang cukup rumit menghadapi setiap orang di AS.

Situs "The Guardian" yang berbasis di Inggris menulis tajuk rencana "100 Hari Pertama Donald Trump", yang mencatat kejadian paling penting setiap hari sejak Trump menjabat.

Rekor tersebut menunjukkan bahwa editorial menyebutkan Jepang 3 kali, NATO 5 kali, dan Rusia 36 kali. Tingkat nilai posisi Trump dengan Rusia sudah jelas. Dalam urusan internasional, jika tidak kerja sama dengan Rusia, tidak mungkin AS bisa mengatasi masalah rumit seperti Suriah dan Ukraina saja.

Dalam isu-isu kontraterorisme dan isu nuklir Korea yang sangat diprihatinkan AS, pengaruh Rusia bahkan lebih penting lagi. AS dan Rusia masih memiliki ruang untuk kerja sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun