Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mengapa Hubungan AS-Rusia Susah Menghangat dan Sikap Trump terhadap NATO

7 Juni 2017   08:43 Diperbarui: 7 Juni 2017   08:48 1606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilusrasi dari :World Flag Database+ Theodora.com+ Getty Images+ Forbes+ The Telegraph

O’R : Kesalahan itu berbeda dari....

Trump: Banyak kesalahan, Oke, tapi banyak orang yang terbunuh. Jadi banyak pembunuh di sekitar kita. Percayalah....

Pada bulan Pebruari tahun ini, Presiden Trump mengeritik terhadap AS dan melakukan pembelaan terhadap Valdimir Putin dalam sebuah wawancara, yang menyebabkan AS memanas.

Tapi ini semua hanya omongan saja. Hubungan AS-Rusia secara praktis tidak menunjukkan kemajuan seperti yang diperkirakan oleh dunia luar. Bahkan sebaliknya, sejak Maret lalu mengalami tren kemunduran besar.

Pada tanggal 31 Maret, Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson mengambil sikap keras terhadap Rusia dalam sebuah pertemuan Menteri Luar Negeri NATO, dengan mengatakan bahwa negara-negara NATO perlu bersatu dan bersama-sama menanggapi "invasi" Rusia terhadap Ukraina.

Rex Tiller mengatakan: Dan terakhir kita ingin berdiskusi seputar posisi NATO di Eropa, khususnya Eropa Timur dalam menanggapi agresi Rusia di Ukraina dan tempat lain.

Pada pertemuan Menteri Luar Negeri NATO, Tillerson mengatakan, bahwa NATO memiliki arti penting untuk melawan invasi Rusia. Dia mengatakan bahwa AS akan terus memberi sanksi kepada Rusia sampai Krimea kembali ke Ukraina.

Satu minggu kemudian, pada tanggal 7 April, militer AS melancarkan serangan rudal jelajah ke sebuah pangkalan angkatan udara Suriah, dengan alasan militer Suriah "menggunakan senjata kimia" sebagai alasannya.

Suriah, yang sebenarnya tempat ini semula bisa menjadi awal kerjasama antara AS dan Rusia, sekali lagi menjadi arena kontes di antara mereka. Insiden rudal tersebut tak diragukan lagi telah memperburuk hubungan AS-Rusia yang sudah lemah.

Valdimir Putin mengatakan: “Katakanlah bahwa pada tingkat kepercayaan, pada tingkat kerja, dan terutama di tingkat militer, tidak menjadi lebih baik, dan mungkin terdegradasi.”

Berkaitan dengan hal tersebut diatas, Trump mengatakan: “Saat ini kita sama sekali tidak berbaikan dengan Rusia. Kita mungkin berada dalam keadaan yang sama sekali rendah dalam hal hubungan dengan Rusia, yang selama ini telah dibangun untuk jangka waktu yang panjang.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun