Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jalur Sutra Maritim Kuno dan Penyebaran Budaya Sutra, Porselen dan Teh

11 Desember 2016   13:19 Diperbarui: 11 Desember 2016   13:24 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber:Avian Aqua Miser Waterer & Hujiang Chinese

Berdasarkan akar kata ini, Ser berarti berat, rumit, sistematis, tetapi juga indah. Jadi dari kata ini menurut sejarahwan bisa dilihat masyarakat Eropa dan persepsi masyarakat internasional kala itu, oleh mereka dianggap produk-produk Tiongkok yang rumit dan mereka tidak bisa mengelola untuk meniru dan menyalinnya, tetapi orang Tiongkok bisa melakukannya dan bisa membuatnya indah.

Bahkan kata ini hingga kini masih digunakan. Masyarakat internasional masih ada yang menganggap negara Tiongkok sebagai negara misterius yang mereka ingin ungkapkan tabirnya.

Di Kuil Parthenon , Yunani, ada patung “Fatal Sister” yang memakai jubah transparan yang terbuat dari sutra.

Sumber: retrogradecanvas.wordpress.com
Sumber: retrogradecanvas.wordpress.com
Suatu hari di abad pertama SM (Sebelum Masehi), Julius Caesar dari Romawi kuno pergi ke teater. Ketika ia muncul di tribun dengan segera menjadi perhatian khalayak ramai. Ia mengenakan jubah panjang dan indah dari sutra, Caesar tampak berseri-seri. Dengan sejenak, pakaian sutra  menjadi populer di seluruh masyarakat elit dan tingkat tinggi, sutra menjadi barang mewah yang diminati oleh para pejabat kerajaan dan bangsawan.

Sebelum itu, kain untuk pakaian orang Romawi kuno terutama dari bahan wol dan linen yang relatif kasar. Kelembutan dan kehalusan sutra telah menjadi suatu yang baru dan perasaan anyar bagi Romawi.

Menurut catatan sejarah, harga sutra Tiongkok semahal emas. Pada puncaknya, harga sutra itu bahkan 12 tael emas per pon. Pada saat itu orang Romawi masih tidak tahu apa-apa tentang asal dan cara membuat sutra yang asli.

Dalam rangka untuk mendapatkan keuntungan yang tinggi untuk waktu yang lama, para pedagang India dan Persia selalu menjaga ketat tentang asal dari sutra tersebut. Untuk waktu yang lama, orang-orang Romawi percaya bahwa sutra adalah semacam wol yang tumbuh dari sejenis pohon ajaib di Seres. Yang jelas ini adalah kebohongan yang tidak masuk akal yang sengaja dibuat oleh para pedagang India dan Persia untuk menutupi kebanaran demi keuntungan dagang mereka.

Kebenaran dan rahasia membuat sutra belum terungkap sampai tahun 166 masehi, ketika Marcus Aurelius atau pendahulu Antonius Pius mengirim utusan ke Tiongkok melalui jalur laut. Ini menjadi catatan paling awal  dari interaksi langsung antara Tiongkok dan Eropa.

Sejak itu barulah orang Romawi mengetahui dan mengerti sutra itu seperti laba-laba dan itu dihasilkan dari ulat sutra yang diberi makan daun murbei.

Dalam abad ke-3 dan ke-4, Roma telah menjadi kosumen besar sutra. Tetapi untuk waktu lama perdagangan sutra Tiongkok masih dimonopoli oleh para pedagang Persia. Dalam rangka untuk mengubah situasi ini, Kekasairan Romawi  dan Parthia (Persia Kuno) saling besaing untuk waktu yang lama.

Ketika upaya damai tidak tercapai pada tahun 571 M,  Kaisar Justinian I dari Kekaisaran Romawi Timur bersatu dengan Turki Khanate menyerang Perisa. Dalam sejarah,  perang di Barat yang terkenal ini disebut Perang Sutra, perang ini berlangsung selama lebih dari 20 tahun dan hasilnya ambigu (tidak menentu siapa menang siapa kalah).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun