Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pasca Turki Menembak Jet Tempur Rusia—Bagaimana Sikap Sekutunya & Arogansi Erdogan (3)

26 Desember 2015   12:43 Diperbarui: 26 Desember 2015   12:43 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan NATO sebagai beking, Turki merasa memiliki keamanan pada batas tertentu. Tetapi beberapa analis mengatakan, Erdogan memandang dukungan dari AS lebih penting. Di Syria, Turki dan AS benar-benar mempunyai kepentingan yang sama. Mereka berdua berharap pemerintah al-Assad akan jatuh.

Namun, dengan intervensi Rusia, pemerintahan Bashar al-Assad tampknya telah stabil. Hal ini sama sekali bukan sesuatu yang diinginkan Erdogan, dan jelas juga bukan apa yang diinginkan Obama.

Jadi apakah Turki menembak jatuh jet tempur Rusia atas komando AS? Dan apakah betul Erdogan dengan mengandalkan AS, sehingga benar-benar tidak takut?

Pada 24 Nopember, Presiden AS Barack Obama mengecam operasi militer Rusia di Syria, dan langsung menyatakan dukungannya kepada Turki.

Obama mengatakan:  “ Saya pikir ini menunjukkan ke masalah yang sedang berlangsung dengan operasi Rusia, dalam arti mereka beroperasi sangat dekat dengan perbatasan Turki, dan jika Rusia mengarahkan energinya ke arah Desh dan “ISIL” (“ISIS”), beberapa dari konflik atau potensi untuk suatu kesalahan atau ekskalasi cendrung bisa terjadi.” (Maksudnya karena operasi Rusia terhadap “ISIS” dekat perbatasan, sehingga potensi kesalahan dan ekskalasi konflik kemungkinan besar terjadi.)

Meskipun AS berada di pihak Turki, namun selain mengatakan “Turki memiliki hak untuk mempertahankan kedaulatannya,” tapi tidak ada rinciannya.

Sebagian analis melihat dukungan AS ini seperti enggan, dan menyatakan Turki memiliki hak untuk mempertahankan wilayah kedaulatannya, tetapi hanya itu saja. Tetapi jika kita melihat interaksi pribadi mereka apakah itu pejabat militer AS  atau pejabat senior NATO, semuanya mengakui terlepas dengan alasan apapun, bahkan jika Turki mengatakan bahwa jet tempur Rusia memasuki wilayah udara Turki dalam waktu singkat itu memang terjadi, tapi dengan akal sehat Turki seharusnya tidak harus menembak jatuh pesawat itu, sehingga kita dapat melihat dengan sangat jelas bahwa ini adalah benar-benar tak terduga.

Setelah tertembak jatuhnya jet tempur Rusia, Rusia pernah menduga insiden itu terkait dengan pesanan AS. Kecurigaan itu berdasarkan pada dua tren AS baru-baru ini di Syria,

Yang pertama, dibawah pimpinan AS , pasokan senjata kepada kelompok-kelompok anti-pemerintah di Syria meningkat dengan pesat, dan penggunaan rudal anti-tank telah digunakan lebih dari delapan kali, dibanding sebelum Rusia mulai melakukan serangan udara.

Untuk batas-batas tertentu, ini memperlambat militer Syria dalam melancarkan serangan darat dalam koordinasi dengan serangan udara Rusia. Sedang paket utama ini dilakukan oleh Turki.

Yang kedua, pada awal Nopember, AS tiba-tiba mengerahkan 12 jet tempur F-15 di bandara Turki dekat perbatasan Turki-Syria. Selama ini jet tempur AS yang dikerahkan ke Timteng hanya yang berkemampuan tempur untuk udara-ke-daratan, tapi serie F-15 ini hanya digunakan untuk pertempuran udara-ke-udara. Dalam hal ini niat untuk menekan serangan udara Rusia sangat jelas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun