Mohon tunggu...
Makayla Fayly Wibowo
Makayla Fayly Wibowo Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Nama saya Makayla Fayly Wibowo, saya merupakan calon mahasiswa Sekolah Vokasi IPB prodi Supervisor Jaminan Mutu Pangan angkatan ke-58

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Waspada! Varian Baru COVID-19 Telah Ditemukan

16 Juli 2021   16:44 Diperbarui: 16 Juli 2021   17:40 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Waspada! Varian Baru COVID-19 telah Ditemukan

COVID-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh Sars-CoV-2 yang menyerang sistem pernapasan, wabah ini pertama kali dilaporkan di Wuhan, Tiongkok pada 31 Desember 2019. COVID-19 dinyatakan sebagai wabah oleh WHO pada tanggal 12 Maret 2020. Menurut WHO (World Health Organization) penyebaran virus ini terjadi ketika percikan cairan yang berasal dari saluran pernapasan dan mulut seperti batuk dan bersin mengenai satu manusia, yang disebut dengan droplets. Penularan lainnya dapat juga terjadi dengan cara menyentuh objek yang telah terpapar virus di atasnya, lalu orang tersebut menyentuh bagian mulut, hidung, atau mungkin mata mereka sendiri. Menurut pernyataan CDC dan WHO, bahwa COVID-19 bisa menular melalui aerosol (partikel zat di udara).

Masing-masing orang memiliki respons yang sangat berbeda terhadap virus ini. Biasanya yang telah terpapar virus ini akan mengalami gejala dari ringan hingga sedang dan ada pula yang akan pulih tanpa perlu dirawat di rumah sakit. Gejala umum yang terjadi ialah demam, batuk kering yang disertai dengan nyeri tenggorokan, kelelahan, hilangnya indera penciuman dan indera perasa. Virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat seperti pneumonia atau biasa disebut infeksi paru-paru. Gejala ini umumnya akan muncul dalam waktu 2 hari -- 2 minggu. Pasien yang sudah terinfeksi akan mengalami kondisi happy hypoxia, yaitu kondisi saat oksigen di dalam tubuh mengalami penurunan tanpa adanya gejala.

Virus ini menyerang segala usia dan kalangan, seperti anak-anak, bayi, ibu hamil, ibu menyusui, lansia (golongan lanjut), dan orang dewasa. Virus ini memiliki resiko yang sangat tinggi untuk menginfeksi siapa saja. Setidaknya terdapat 188 negara yang terkonfirmasi terpapar virus ini. Hal ini membuat virus COVID-19 menjadi perhatian dunia. Di Indonesia sendiri telah menerapkan kebijakan untuk mencegah penyebaran COVID-19, yaitu lockdown atau yang disebut dengan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat).

Pada dasarnya semua virus termasuk COVID-19 ini memang bisa bermutasi seiring dengan berjalannya waktu. Hal tersebut merupakan bentuk dari pertahanan virus tersebut agar bisa terus berkembang biak. Secara keseluruhan ada sebanyak 7 variants of interest (VOI) COVID-19 yang dinyatakan oleh WHO, yaitu Epsilon, Zeta, Eta, Theta, Iota, Kappa, dan Lambda.

Untuk sementara varian virus COVID-19 yang termasuk ke dalam VOC (Variants of Concerns)  hingga sejauh ini adalah Alpha, Beta, Gamma, dan Delta. Menurut WHO sendiri SARS-CoV-2 yang termasuk kedalam VOI memiliki mutasi pada genomnya dengan implikasi fenotipik. Namun, sejak akhir 2020 ini COVID-19 telah bermutasi menjadi berbagai varian jenis baru yaitu Kappa, dan Lambda. Berbeda dengan virus lainnya, varian Kappa dan Lambda cenderung lebih cepat penularannya bila dibandingkan dengan varian Delta yang sebelumnya telah membuat para nakes dan pemerintah kewalahan karena betapa ganasnya virus ini.

Kappa merupakan saudara dari varian virus Delta. Namun perbedaannya adalah jika seseorang telah terinfeksi, maka virus ini akan membawa lebih dari selusin mutasi  ke dalam tubuh. Varian B.1.617.1 (Kappa) ini ditemukan di India dan lebih dari 2,7 juta kasus ditemukan akibat varian virus ini. Setelah India, juga ditemukan di Inggris, Amerika Serikat, Kanada bahkan juga di Indonesia.

            Sedangkan Lambda ditemukan di Peru oleh PHE (Public Health England). Virus ini memiliki potensi peningkatan penularan yang cenderung lebih tinggi bila dibandingkan dengan varian lainnya. Varian ini masuk kedalam garis keturunan B.1.1.1 dan telah menyebar ke sebanyak 29 negara yang dimana telah ditemukan sebanyak 81% kasus. Sampai sekarang pun tenaga kesehatan masih meneliti kedua varian virus ini.

Dilansir dari kompas.com, para ahli kesehatan mengungkapkan kekhawatirannya terhadap varian Kappa dan Lambda, seperti Delta yang menjadi varian yang jauh lebih mudah menular."Kami sangat perlu merespons sebaik mungkin, dan memaksimalkan tindakan pencegahan yang masuk akal, seperti menjaga jarak dan memakai masker," ujarnya. Dilansir dari The Guardian, Kepala Program Penelitian di Kirby Institute menyatakan bahwa, varian Kappa pun berkemungkinan juga mengurangi kemanjuran beberapa vaksin.

Untuk itu diharapkan kepada seluruh masyarakat Indonesia agar tidak berpergian selama pandemi, selalu menerapkan protokol kesehatan, dan tetap waspada terhadap virus ini. Resiko tertular dan kematian yang diakibatkan oleh COVID-19 ini semakin meningkat. Maka dari itu, lakukan lah vaksinasi untuk mencegah penyebaran virus COVID-19.

Demi Indonesia Sehat !

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun