Sugesti Negatif Rokok ternyata lebih merusak ke Perokok Pasif
Setelah tulisan "Bukan Rokok Yang Membunuhmu" [ http://goo.gl/m7JUDu ] saya luncurkan semalam, ada beberapa komentar dari beberapa sahabat di sini : https://plus.google.com/u/0/+EdiSugiantoCHtMNLP/posts/gNRYtmjF5DX dan juga di Facebook di sini : https://www.facebook.com/haryopanuntun/posts/662793757145963
Dan dari beberapa komentar tersebut dapat saya simpulkan bahwa ternyata efek Sugesti Negatif Rokok ternyata lebih merusak ke Perokok Pasif yaitu orang yang dalam kesehariannya sering bergaul dan hidup di tengah-tengah para perokok, dan efek negatif itu khususnya menimpa kepada orang-orang yang benci dengan rokok dan tidak suka dengan keberadaan orang merokok disekitarnya.
Dari pengamatan saya, Mereka ini adalah orang-orang yang takut dengan efek negatif dari rokok, dan justru ketakutan yang ada di dalam pikiran mereka itulah yang membuat sugesti negatif rokok makin masuk dan berpengaruh kepada mereka. Sehingga ajaibnya, walau mereka tidak merokok, tetapi mengalami sakit. Sedangkan perokoknya biasa-biasa saja. Yang mana artinya, di dalam tubuh perokok telah terbentuk Natural Imune atau mekanisme pertahanan diri alamiah yang membentengi mereka dari pengaruh negatif rokok.
David R. Hawkins, MD., Ph.D., dalam riset disertasinya yang berjudul Qualitative and Quantitative Analysis and Calibration of The Level of Human Consciousness menemukan bahwa perasaan atau emosi mempunyai level vibrasi dan energi yang berbeda.
Ia memetakan level energi dari masing-masing emosi menjadi The Map of Consciousness.Level energi ini dinyatakan dalam satuan 10 pangkat X. "X" di sini adalah angka yang dimulai dari 0 (kematian) dan terus naik hingga 1.000 (pencerahan).
Semakin rendah "X" maka semakin tidak baik emosi ini untuk diri kita karena akan sangat menguras energi psikis kita. Rasa malu dengan X = 20 adalah sedikit di atas kematian.
Bila dicermati dengan saksama maka emosi-emosi negatif yang dimunculkan oleh orang-orang yang anti terhadap rokok, takut, dan benci dengan rokok, membuat vibrasi diri mereka senantiasa bergetar dalam getaran vibrasi emosi rendah. Dan hal ini yang membuat mereka semakin rentan terkena efek negatif dari sugesti negatif rokok.
Bagaimana menurut anda..???
