Mohon tunggu...
Majawati
Majawati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Keberagaman itu indah. Mengajari untuk menghargai perbedaan, harmonisasi dan saling melengkapi

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Berburu Sego Banting Cak San

22 Juli 2015   10:01 Diperbarui: 22 Juli 2015   10:01 3581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Berburu Sego Banting Cak San

Beberapa waktu yang lalu, saya sampai melekan (tidur hingga tengah malam). Gara-garanya, nunggu pesanan Sego Banting. Sebelumnya memang anak saya sudah pernah cerita tentang sego banting ini. Katanya kalau beli sendiri nunggunya lama, orang bisa beli sampai 50 bungkus. Yang ngantre banyak banget.  Saya sampai penasaran, apalagi harganya cuma Rp 3.000,00. Sambil menonton TV dan menahan kantuk saya browsing ingin tahu tentang sego banting ini. Ya agak ragu, harga Rp 3.000,00 sebungkus, enaknya seberapa sih? Tidak jelas pula, mengapa terkenal dengan nama sego banting.

[caption caption="Bentuk bungkusan sego banting Cak San (dok.pri)"][/caption]

Beberapa artikel yang diunggah tentang sego banting Cak San ini benar-benar bikin saya penasaran. Tempatnya benar-benar terpencil, orang Jawa bilang nylepit. Lokasi sego banting ini di Jalan Jombang Gg I kota Malang,yang merupakan lingkungan kampus Universitas Negeri Malang (UM), sehingga di sekitarnya banyak anak kos. Yang saya heran, kenapa jadi ngetop, banyak yang berburu sego banting ini. Tentu saja ada keistimewaan yang tidak didapat dari lainnya. Apa itu?

Jam 00.30, bel rumah saya berbunyi. Anak saya segera beranjak dari kamarnya, dan keluar menuju pagar. Kedua temannya sudah datang mengantar 5 bungkus sego banting pesanannya. Mereka menyebutnya “nasban” artinya nasi banting (sudah jadi di-Indonesiakan). Sebenarnya juga sudah tidak lapar, tetapi karena pesanan sudah datang dan memendam rasa penasaran, jadilah dua bungkus kami buka. Besarnya bungkusan nasi ini hanya sekepalan pria dewasa, di dalamnya ada kertas bungkus yang warna coklat dan dilapisi kertas koran. Mirip nasi kucing. Nasinya juga sedikit, tapi cukup untuk ukuran makan wanita. Lauknya terdiri dari : tahu masak kecap dengan tauge, bihun, dan dadar tepung tanpa isi, serta sambal. Apa istimewanya sih? Sesendok, dua sendok akhirnya sebungkus habis. Wow... memang istimewa sekali! Sambalnya yang pedas bikin kita lahap makannya, sambil sesekali meneguk air putih menahan pedasnya. Sedapnya bumbu tahu dicampur tauge memang memberi kesan ingin makan lagi. Tak salah kalau pesan 1 bungkus kurang. Tapi saat itu sudah dini hari, makan kekenyangan juga tidak nyaman. Akhirnya 3 bungkus kami simpan di kulkas.

[caption caption="Tampilan sego banting Cak San (dok pri)"]

[/caption]

 

Apa itu keistimewaan sego banting Cak San :

  1. Yang pasti sambal sego banting ini bikin orang kangen membelinya.
  2. Harga yang murah dan porsi yang kecil membuat orang membelinya lebih dari satu bungkus. Padahal kalau sampai habis 3 bungkus, sebetulnya juga nggak murah juga kan? Apalagi lauknya sama sekali tanpa daging.
  3. Promosi dari mulut ke mulut membuat orang penasaran dan memburunya, letaknya yang terpencil justru membuat orang ingin tahu dan mencari.
  4. Waktu buka dimulai jam 8 malam sampai tengah malam. Itu pun masih ngantri. Faktor perjuangan mendapatkannya justru menjadi daya tarik pembeli.
  5. Peluang jadi reseller. Tidak gampang kan mau makan sego banting? Tidak sebanding dengan harganya yang murah. Inilah yang dimanfaatkan oleh reseller seperti teman-teman anak saya untuk mengumpulkan teman-temannya yang mau beli lalu dijual dengan harga Rp 5000,00 per bungkus. Ada keuntungan Rp 2.000, per bungkus. Tapi jumlah pesanan bisa 150 bungkus. Lumayan kan untungnya...?

[caption caption="Menuju lokasi penjual sego banting Cak San"]

[/caption]
Sego Banting Cak San menjadi fenomenal di mata saya, karena larisnya menabrak pakem jualan makanan pada umumnya.
  1. Harga murah memang diburu, kalau murah sekali bukankah malah diragukan.
  2. Tempat yang sangat tak strategis, ini malah masuk ke gang-gang sempit berbelok-belok lagi.
  3. Orang suka mencari tempat makan yang bersih, enak buat nongkrong dan mudah dijangkau. Hal sebaliknya pada sego banting Cak San.
  4. Pelayanan yang prima menjadi bahan pujian pembeli, di sini malah sulit sekali untuk makan sebungkus saja.

Sego banting Cak San justru terkenal karena kekurangan-kekurangannya. Itulah sisi fenomenal dari Sego Banting Cak San, kalau tidak berburu ya nggak dapet! He he he.....

 

Oleh : Majawati Oen

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun