Mohon tunggu...
Abdul Susila
Abdul Susila Mohon Tunggu... Editor - Fanatik timnas Indonesia, pengagum Persija, pecinta sepak bola nasional

anak kampung sungai buaya yang tak punya apa-apa di jakarta selain teman dan keinginan untuk .....

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Nihilisme Piala Dunia U-20 2021 dan Penegasan Sepak Bola 3.0

28 November 2019   01:28 Diperbarui: 1 Desember 2019   23:54 589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Timnas Indonesia U-19 dalam sebuah pertandingan. Photo: Instagram PSSI 

Dari saluran Youtube, dalam bincang-bicang antara Sholeh Solihun dengan Ahmad Syech Albar, satu pengetahuan saya dapat. Kedatangan Deep Purple pada Desember 1975, merevolusi industri panggung musik Indonesia. Itu kata vokalis God Bless tersebut. Mata industri musik Indonesia dibuat terbelalak.

Piala Dunia U-20 2021, kiranya juga demikian. Ajang yang sangat diimpikan anak-anak pengejar karier sepak bola ini adalah oase prestisius. Tetapi ia bukan kawah candradimuka. Bukan tempat menggembleng paling jitu.

Kompetisi tetaplah kawah candradimuka terbaik mencipta "Gatotkaca atau Gajahmada" pesepak bola. Lapangan berkualitas adalah jatung dan hati dari cita-cita untuk berkembang.

Seandainya Piala Dunia U-20 2021 hanya dijadikan sarana memperbaiki stadion yang telah megah menjadi lebih megah, plus menambah sejumlah lapangan pendukung di sekitar stadion, itu hanya akan jadi fatamorgana.

Sebuah pertandingan Liga Kompas U-14. Photo: Bolasport
Sebuah pertandingan Liga Kompas U-14. Photo: Bolasport

Lebih dari itu. Tuntutan lebih harus didengungkan. Sekiranya, jika saya boleh lebih songong --untuk hal ini bisa saja kita berbeda-- industri sepak bola 3.0 harus dikedepankan. Mengapa tidak langsung sepak bola 4.0? Terlalu visioner itu.

Indonesia masih ditahap 2.0 tetapi ingin langsung loncat ke 4.0? Itu mimpi. Bukan mustahil, tetapi sangat tidak realistis. Bukannya bakal mengimbangi atau mengejar mereka yang sudah ditaraf itu, tetapi sepertinya bakal terpeleset ke rimba belantara kekacauan.

Apa itu sepak bola 3.0? Tak ada teori pastinya. Mungkin, sepak bola yang menekankan pada pembinaan. Sepak bola usia muda yang menjadi akar klub profesional. 

Sepak bola, yang kalau mengacu buku panduan FIFA, fase menggembirakan, waktu mengasah teknik dasar, saat-saat mendisiplinkan kepribadian, sarana mengedepankan kecerdasan sepak bola (atlet), dan medan yang tepat untuk menanamkan sikap-sifat sportivitas, fair play, serta respek. Agak njlimet kan. Ehehe.

Ada berapa banyak klub sepak bola Indonesia? Ratusan atau bahkan lebih dari seribu mungkin. Tetapi berapa yang benar-benar serius dalam melakukan pembinaan? Banyak yang serius, namun tak banyak yang sesuai dengan kaidah-kaidah pembinaan. Apalagi fasilitas, bisa dihitung jari.

Apakah kualitas lapangan yang digunakan ribuan klub itu layak? Ah, tentu saja tidak. Tidak bisa itu dipungkiri itu. Sangat sulit menemukan lapangan bagus. Sambangilah kompetisi, turnamen, atau festival sepak bola usia muda. Lihat lapangannya. Itu sudah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun