BDFW 2022).Kini banyak brand populer fashion ternama sudah mulai menggunakan digital fashion di metaverse yakni Gucci hingga Tommy Hilfiger.
Digital Fashion saat ini tengah banyak dibicarakan. Bahkan komunitas Web3 Indonesia, MAJA Labs ikut mengampanyekan perihal Digital Fashion dengan membuat acara Bali Digital Fashion Week (Dengan beralih ke digital fashion bisa mengurangi limbah tekstil, dan tentunya bisa menjaga kelestarian lingkungan. Â
Lantas apa saja manfaat digital fashion bagi kelestarian lingkungan? Yuk langsung disimak penjelasan di bawah ini.
Apa Itu Digital Fashion?
Digital fashion merupakan istilah penggunaan teknologi untuk desain-desain busana dalam bentuk virtual 3D yang lengkap dengan merujuk avatar asli pengguna dan representasi dari produk tekstil aslinya.
Dengan munculnya digital fashion di tengah merebaknya tren fast fashion menjadi harapan baru untuk industri mode yang lebih berkelanjutan.
Diketahui bahwa ada sekitar 92 juta ton limbah tekstil dihasilkan dari produksi fast fashion setiap tahun di seluruh dunia. Jika terus berlanjut maka jumlah limbah dari produksi fast fashion akan melonjak hingga 134 juta ton per tahun di akhir 2030.
Karena itu, fast fashion ternyata bisa menjadi penyebab terbesar polusi limbah fashion yang dapat merusak lingkungan, seperti polusi air tanah, maupun penghasil gas emisi rumah kaca.
Nah untuk mengatasi itu, Digital Fashion menjadi solusinya karena menggunkan software pembuat desain 3D dan teknologi AR. Dengan teknologi, maka digital fashion tidak perlu menggunakan bahan baku tekstil.
Beralih ke digital fashion juga bisa menjadi salah satu sektor penting dalam membangun ekosistem green economy dengan melakukan kegiatan bisnis yang ramah lingkungan.