Mohon tunggu...
Maira Ressa
Maira Ressa Mohon Tunggu... Penulis - Myrressa

Made with ♡

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dugaan Dampak Postif dan Negatif tentang Kebijakan Pelarangan Mudik

24 April 2021   13:13 Diperbarui: 24 April 2021   13:18 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS


                  Pelarangan mudik lebaran


Perayaan hari Raya Idul Fitri 1442 H menjelang beberapa minggu lagi namun pada tahun ini pemerintah Indonesia melarang adanya Mudik dari suatu daerah ke daerah lainnya hal ini diberlakukan pada tanggal 6-17 Mei. Larangan ini berlaku untuk seluruh wilayah Indonesia, dan pemerintah mengharapkan kerja sama masyarakat untuk memenuhi protocol tersebut untuk kebaikan bersama. Masyarakat Indonesia pada saat ini bisa saya katakan tidak terlalu over dalam ketakutan terhadap virus ini dibandingkan dengan tahun lalu, walaupun pandemi virus di Indonesia masih dalam keadaan belum baik namun masyarakat masih melakukan aktivitas seperti biasanya dengan menggunakan masker. Kita bisa melihat hal ini terjadi disekitar kita, bahkan sekarang sangat banyak orang-orang yang meremehkan virus ini.


Namun ada beberapa dampak positif yang saya tangkap dalam pelarangan ini. Yang pertama adalah, jelas untuk mengurangi penambahan angka positif korona, juga jika kita melakukan perjalanan jauh kita tidak akan tau apa yang akan kita temui atau apa yang kita bawa ketika dalam perjalanan panjang, bisa saja kita terpapar covid-19 selama dalam perjalanan dan tanpa sadar kita akan membawa virus itu kerumah kita dan kekampung halaman kita sehingga berdampak buruk terhadap lingkungan setempat, dibuatnya pelarangan itu dikarenakan untuk kebaikan kita sendiri dan masyarakat lainnya.


Namun banyak juga yang tidak menghiraukan apa yang pemerintah larang, seperti yang sudah saya jelaskan tadi, masyarakat sudah tidak terlalu takut lagi dengan covid-19, mereka merasa bisa mengatasi atau menghindari virus ini karena mereka berfikir sudah menjalani pandemic ini selama setahun lebih di Indonesia. Ini bukan hanya sekedar dugaan atau opini namun ini adalah fakta dimana kita bisa menjumpai banyak masyarakat yang duduk atau bersantai di tempat umum seperti pasar, mall, tempat tongkrongan, dan masih banyak lagi lainnya. Bukankah hal tersebut banyak kita jumpai disekitar kita? Dengan adanya larangan mudik dari pemerintah masyarakat tidak akan terlalu menghiraukan larangan tersebut. Kita akan lihat sendiri pada tanggal 6-17 mei bahwa akan banyak nantinya masyarakat yang melanggar aturan. Dengan adanya pelarangan mudik masyarakat akan menjadi lebih agresif dan menentang aturan ini dengan cara menyampaikan kata kesal didalam social media atau malah mencaci maki pemerintahan karena adanya pelarangan mudik, inilah dampak negatif dengan dugaan yang akan terjadi.


Sebagai masyarakat seharusnya kita mengikuti kebijakan dari pemerintah, ini juga untuk kenyamanan dan keamanan bersama. Jika memang benar-benar ingin mudik kekampung halaman setidaknya jangan pada tanggal yang diberlakukan pelarangan mudik, karena jika dipikirkan pada tanggal 6-17 Mei bertepatan pada seminggu sebelum lebaran dan 5 hari setelah lebaran biasanya pada tahun-tahun sebelumnya angka  pemudik mencapai angka teratas pada hari seminggu sebelum lebaran. Maka dari itu sebagai masyarakat penting untuk berpikir dan memahami anjuran dari pemerintahan, baik itu mudik dari jalur darat, laut, atau bahkan udara ,dampaknya akan tetap sama. Pemerintah tidak bisa menangani pandemic ini tanpa adanya partisipasi dan tanpa dukungan langsung dari masyarakat. Sekeras apapun dan sebagus apapun kebijakan yang pemerintah lakukan akan sia-sia jika masyarakat mengabaikan atau tidak mentaati kebijakan yang pemerintah terapkan.  


Dari pelarangan mudik ini kita diminta untuk tetap waspada terhadap virus yang semakin lama semakin cepat menyebar ini. Sebelum pemerintah memutuskan kebijakan pelarangan mudik ini, mereka sudah mengamati dan memikirkan dampak positif untuk masyarakat republic Indonesia, pemerintah tentu berharap agar pandemic ini cepat berakhir dan masyarakat Indonesia bisa dengan santai dan aman menjalani kehidupan sehari;hari. Masyarakat adalah komponen utama agar kebijakan ini bisa diterima dan dijalani sehingga tidak ada hal-hal yang bertentangan dengan pemerintahan. Saya sangat menyarankan untuk orang-orang agar menghindari mudik khususnya pada tanggal pelarangan berlaku, semoga masyarakat Indonesia bisa menerima kebijakan ini dengan lapang dada dan tanpa rasa saling menyalahkan terhadap pemerintahan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun