Mohon tunggu...
Maini Yarsi.B
Maini Yarsi.B Mohon Tunggu... Guru - Guru

perumahan BMS B.20 Desa Santur

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Mak-Mak Pun Antre Menunggu THR

14 Mei 2021   21:38 Diperbarui: 14 Mei 2021   21:54 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Ramadhan telah berakhir,mari kita sambut idul fitri dengan suka cita,karena kita akan bertemu dengan semua anggota keluarga yang kita cintai.Hari yang dinanti bagi semua ummat islam yang menjalankan ibadah puasa. Hari kemenangan bagi umat islam setelah melaksanakan  puasa  selama sebulan penuh.Hari kegembiraan bagi anak-anak karena mereka mendapatkan baju baru dan saatnya memakai baju baru itu,serta menunggu THR dengan uang kertas baru.

Namun apakah semua dapat diwujudkan di masa pandemi ini?yah, pengalaman satu tahun yang lalu  telah membuat sebagian besar ummat islam merasakan ketidaknyamanan akibat pandemi ini.Walaupun mereka bisa bertemu secara virtual tetapi tetap saja mereka lebih bahagia jika bisa bertemu langsung.Pertemuan secara virtual melalui zoom atau vidiocall, dapat membantu menjalin silaturrahmi di antara keluarga ataupun sahabat dan teman dimanapun berada asalkan jaringan internetnya memadai.

Namun bagaimana dengan saudara-saudara kita dan orang-orang yang jauh dari jangkauan internet, mereka juga ingin bertemu tetapi terhalang.Apalagi ada aturan di larang mudik pada jadwal yang telah ditentukan,sungguh sangat memilukan.Sebagian mereka mensiasati agar pulang lebih cepat sebelum jadwal mudik di larang, dan kembali setelah habis batas pelarangan.Mereka tidak dapat lagi membendung rasa kerinduan yang mendalam pada keluarga mereka di kampung halaman.Setelah mereka menahan diri selama  2 tahun tidak pulang, bahkan ada juga yang sudah lama tidak pulang, sehingga mereka berusaha mencari kesempatan agar tahun ini bisa pulang.

Mereka yang memliki kesempatan untuk pulang dan bertemu langsung dengan keluarga  tentunya mereka bisa menikmati kebahagaian bersama.Namun masih banyak yang tidak bisa pulang, selain karena aturan larang mudik, ada juga yang belum mampu untuk pulang karena aturan dari tempat kerja, dan ada juga karena factor ekonomi.Untuk menghibur hati mereka, sebagian memanfaatkan waktu dengan videocall agar dapat bertatap muka pada hari idul fitri ini.Meskipun pada hari biasa mereka masih bisa videocall,akan tetapi pada suasana hari raya tetaplah menjadi momen tersendiri yang hanya dapat dirasakan oleh mereka sendiri.

Sebagian mereka ada juga yang mengisi suasana hari raya dengan berbagai kegiatan, berbagi kebahagiaan dengan tetangga dan warga sekitar yang juga tidak pulang kampung.Mereka tetap berbahagia meskipun tidak pulang.Mereka berusaha untuk menerima kenyataan dengan do'a dan harapan suatu hari mereka akan bisa berkumpul tanpa hambatan.

Tahun ini saya dan keluarga  bisa bersilaturrahmi pada masa pandemi ini di kampung halaman .Kami  berkumpul dan berbagi kebahagian melepas kerinduan suasana lebaran yang hilang satu tahun yang lalu.Hanya salah seorang anggota keluarga yang tidak dapat pulang karena aturan larangan mudik bagi yang berda di luar propinsi.Kami saling memberi THR pada anak-anak secara bergiliran dengan memakai istilah "Kursi Panas".Apa itu kursi panas? Yaitu sebuah kursi yang di sediakan untuk tempat duduk pemberi THR.

Pertama duduk di sana adalah Ayahku ,yang merupakan seorang kakek dan orang tertua dari anggota keluarga.Sebelum pemberian THR di mulai kami menerima tausyiah terlebih dahulu dari beliau.Setelah beliau menyampaikan tausyiahnya,di susul lagi oleh kakakku yang juga memberikan arahan dan tausyiah untuk anak-anak dan keponakan demi mempererat tali silaturrahmi di antara sesama keluarga.Setelah tausyiah selesai saat yang ditunggu-tunggu pun datang,yakni pemberian THR.

Anak-anak mulai berbaris di depan kursi panas, mereka dikelompokkan berdasarkan jenjang sekolah.Hal ini untuk memudahkan dalam pemberian THR.Semakin tinggin tingkat sekolah semakin besar juga jumlah THR yang mereka dapatkan. Alhamdulillah suasana pembagian THR berjalan dengan baik dan lancer, anak-anak pun puas, terlihat raut wajah kegembiraan pada  mereka meskipun hari sudah siang menjelang sore.

Para Mak-mak dan bapak-bapak pun mendapatkan amplop dan THR, sehingga menambah kebahagiaan suasana lebaran pada hari ke 2 ini.Sesuai dengan jadwal yang sudah di sepakati bersama keluarga.Ayahku juga membagi rata THR untuk semua anggota keluarga tanpa kecuali,anak,cucu dan menantu.Kami menikmati hari raya idul fitri tahun ini sebagaimana biasanya,namun bedanya kami tetap berusaha menjaga agar tidak teralalu bebas,dan menjaga protocol kesehatan.

Selesai acara pembagian THR, kami pun mengambil sesi foto bersama, dan berharap tahun depan kami bisa kembali berkumpul dengan acara yang lebih meriah dan tidak ada lagi pandemi.Agar kami bisa lebih leluasa menjalin silaurrahmi tanpa ada rasa was-was selalu.

Selamat Hari Raya Idul Fitri,Minal aidin wal faizin,Taqabbalallahu minna waminkum.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun