Mohon tunggu...
Maini Yarsi.B
Maini Yarsi.B Mohon Tunggu... Guru - Guru

perumahan BMS B.20 Desa Santur

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mendung Melanda Batin Anak Didikku

14 November 2020   20:10 Diperbarui: 14 November 2020   20:12 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wah, mendung sekali hari ini, setelah semalaman  hujan turun, pagi tadi habis subuh masih ada tetesan air bergulir dari awan, aku jadi kurang semangat juga melangkahkan kakiku untuk berangkat ke sekolah, meski aku bisa mengajar langsung dari rumah, namun biasanya aku tetap pergi ke sekolah  untuk menyelesaikan tugas-tugas rutinku .

Hari ini aku mengajar jam pertama, aku buka Hp ku untuk memberi salam pembuka pada anak didiku, mereka  sepertinya enggan juga untuk membalas, seperti suasana  yang semakin mendung hari ini, mungkin mereka juga masih banyak yang tertidur, hingga  30 menit aku tunggu baru 5 orang yang buat absen, ada apakah dengan mereka ,pikirku. Apakah memang mereka sudah jenuh belajar on line, ?? atau karena baru selesai Ujian Mid kemaren ??

Sebab Semalam aku coba bertanya pada mereka ; Apakah ananda jenuh belajar di rumah ? , salah seorng tiba-tiba muncul menjawab, "iyaa buk," . lalu aku pun bilang hari ini ibuk tidak akan menambahkn materi baru, karena ananda masih jenuh dan baru selesai mid. Salah seorang diantara mereka menjawab seakan-akan  mewakili teman-temnya,"terima kasih buk, "

Tapi aku hanya mengingatkan tugas-tugas yang belum dikumpulkan agar besok dikumpulkan,namun mereka  berkomentar  ," ibuk ndk ada libur buk untuk refresh gitu buk ?nggak ada istirahat habis ujian buk ? lalu aku menanggapi nya"Besok khan jam pelajaran biologi, terus maunya besok diam-diam aja tanpa belajar ??? . kemudian salah seorang berkomentar lagi,"kami juga manusia biasa buk, baru juga diasah otaknya buk, apalagi ujian materinya ndk dijelasin gitu buk, jadi mau ndak mau harus ngerti sendiri buk, Cuma nanya aja kan buk ?"

Lalu aku memberikan komentar lagi  sebagai balasan dari komen-komen mereka, " Dilema sekarang emang seperti itu nak, ibuk ngajar besok  4 jam, tanpa memberikan apa-apakan, hanya menyelesaikan yang tertinggal saja, tidak menambah materi baru, hanya melengkapi materi yang sudah di ujikan kemaren, Ibuk paham semua , karena ibuk juga punya anak di rumah, tapi.. semua harus dijalani. Sebenarnya ibuk mau memulai  materi baru, khan.. tapi tidak ibuk lakukan, hanya memantapkan materi yang sudah diujikan kemaren, karena nilainya masih jauh dari harapan, jadi tetap mempelajari  materi kemaren, agar lebih paham."

Sembari memberi komentar, tiba-tiba muncul stiker salah seorang anak , yang  tertulis " PUSING" bergambarkan anak yang sedang tidur di bantal.

Aku melanjutkan ceramahku pagi ini,tanpa menghiraukan stiker itu,walau hatiku merasa tidak enak, " Tidak hanya siswa yang repot sekarang nak, gurupun ,jauh lebih repot walau tanpa  memberi  materi secara langsung, karena guru juga harus belajar aplikasi pembelajaran bahkan mereka banyak belajar sampai dibawa  ke rumah,kadang urusan di rumah juga terkesampingkan, karena harus buka lap top juga sampai tengah malam, apalagi bagi ibuk-ibuk yang  masih punya anak  kecil, kasihan juga kan !"

"Jadi kita semua  mengalami dilema yang berbeda-beda, Kita sama-sama berdo'a saja semoga covid ini cepat berlalu.. dan patuhi aturan atau protokol kesehatan agar kita semua bisa terhindar dari wabah ini dan bisa kembali ke  sekolah belajar dengan normal."

*****

Tepat jam 7.30 pagi ini kembali aku sapa mereka, sesuai jam pelajaran Biologi ,"Assalamu'alaikum ananda semua ", Semoga pagi ini ananda semua tetap sehat dan selalu dalam lindungan Allah SWT.. aamiin.

Kembali kuulangi kalimat yang aku ucapkan semalam  , " Hari ini ibuk tidak akan menambah materi , karena ibuk merasa ananda kejenuhan dengan  belajar mandiri di rumah, apalagi baru selesai MID, ananda tetap ujian meski tanpa belajar dengan tatap muka,"Setidaknya ananda bisa menyadari juga akan kehadiran sosok guru di hadapan ananda."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun