Mohon tunggu...
Maimunah
Maimunah Mohon Tunggu... Guru - mahasiswa

baik dan bekerja keras

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perihan Peradaban Islam

6 November 2018   17:01 Diperbarui: 6 November 2018   17:23 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Peradaban dalam istilah bahasa Indonesia, kata peradaban merupakan kata bentukan. Kata itu berasal dari kata adab yang mendapat awalan per dan akhiran an, per-adab-an. Kata adab sendiri dapat dikatakan merupakan kata serapan dari istilah bahasa Arab, adab yang memiliki arti yaitu bermakna sebagai sopan santun, tingkah laku yang berakhlak, bermoral. Yang kedua berarti budaya.

Peradaban secara terminologi sebagai berikut : Koentjaraningrat (1985:5) menjelaskan bahwa peradaban adalah suatu kebudayaan yang emmpunyai sistem teknologi, seni bangunan, seni rupa, sistem kenegaraan dan pengetahuan maju dan kompleks. Effat al- Sarqawi (1986:6) mendefiniskan peradaban sebagai khazanah pengetahuan terapan yang dimaksudkan untuk mengangkat dan meninggikan manusia dari penyerahan diri terhadap kondisi-kondisi alam di sekelilingnya. Peradaban adlaah ikhtisar perkembangan yang diraih intelektual manusia dan sejauhmana kemampuannya dalam mengenadalikan tabiat segala sesuatu.

Jadi dapat diambil point dimana yang pertama , bahwa proses terwujudnya sebauah peradaban sangat erat kaitannya dengan usaha inteltual, pemikiran, dan kreativitas, manusia; kedua bahwa terwujudnya prinsipi dari usaha tersebut adalah dalam rangka untuk mengatasi problem kehidupannya, dalam hal ini manusia tidak lagi dikendalikan dan tergantung alam, untuk mencapai kehidupan manusia; dan ketiga, bahwa wujud peradaban dalam hal ini berupa kompleksitas segi-segi kehidupan manusia baik yang berupa sistem teknologi, seni bangunan, ilmu pengetahuan, kehidupan politik, administrasi, hukum, pendidikan maupun lainnya.

Peradaban dan Kebudayaan. Kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yang berati budi dan daya. Dan menurut Haji Agus Salim kebudayaan adalah persatuan budi dan dya sebagi upaya untuk memperbaiki sesuatu dengan tujuan mnecapai kesempurnaan. Menurut EB.Taylor. kebudayaan adalah keseluruhan yang kompleks yang meliputi pengetahuan, dogma, seni, nilai moral, hukum, tradisi sosial, dan semua kemapuan dan kebiasaan yang diperoleh manusia dalam kedudukannya sebagai anggota masyarakat. Menurut Sidi Gazalba. Kebudayaan adalah cara berfikir dan merasa, menyatakan diri dalam seluruh segi kehidupan sekelompok manusia yang membentuk masyarakat.

Dapat diambil benang merahnya yaitu: pertama bahwa kebudayaan adalah khas manusia pemikiran dan perasaan; ia merupakan dasar penggerak bagi dinamika kehidupan manusia; kedua bahwa tujuan kebudayaan adalah untuk mencapai kesempurnaan dalam kehidupan sosialnya; ketiga bawa ia mencakup aspek-aspek kehidupan manusia yang kompleks baik berupa ilmu pengetahuan, dogma, seni, nilai moral, hukum, tradisi sosial, maupun aspek kehidupan lainnya.

Dari penjelasan peradaban dan kebudayaan kedua nya memiliki hubungan atau keterkaitan yang sangat erat, dan biasanya para ahli mengganggap keduanya sebagai satu mata uang. Dan perbedaan anatar keduanya muncul terletak pada perbedaan titik tekan dan prespektif.

Macam-macam Peradaban. Peradaban dibagi menjadi dya aspek yaitu yang pertama:aspek materi;yaitu kemajuan dibidang ilmiah dengan berbagai penemuannya berdasarkan penelitian dan kajian dann menghasilkan berbagai alat teknik atau teknologi. Kedua:aspek manusiawi(moral). Ini merupakan peningkatan budi pekerti yang terbukti dengan kebaikan hubungan anatar seseorang dengan lainnya, tenggang rasa, saling hormat, dll. Jadi suah seharusnya antara keduanya saling berkaitan dan terhubung.

Bidang-bidang Kebudayaan. Bidang kebudayaan menurut Melven J.Herkskovits sebagaimana di kutip Soekanto mebagi kebudayaan dalam empat bidang: Teknologi, ekonomi, keluarga, dan politik.  Menurut Sidi Gazalba membagai menjadi tujuh bidang yaitu: sosial , pergaulan yang terbnetuk oelh saling hubungan anatar manusia. Ekonomi, hubungan manusia dengan materi (produksi, menjual). Politik, pembentukan kekuasaan dan mempergunakannya untuk mengatur masyarakat supaaya sejahtera. Penegtahuan dan teknik, penemuan dan pemikiran membentuk sistem pengetahuan serta teknologi. Kesenian, penciptaan bentuk-bentuk estetika.falsafah,  memcahkan masalah secara hakiki, membentuk pandangan hidup dan nilai. Agama, sistem hubungan manusia dengan yang ghaib umumnya dan yang kudus khususnya. Dari dua pendapat tersebut dimbil kesimpulan bahwa kebudayaan mencakup: teknologi, ekonomi, keluarga, politik, organisasi sosial, religi, budaya, kesenian, tata pengetahuan, dan falsafah.

Faktor Penentu Perkembangan Peradaban. Faktor-faktor ini dicermati dari perkembangan peradaban seperti yang telah dilakuakna oleh Rasulullah saw.

  • Pandangan hidup Islam sebagai pondasi membangun peradaban Islam. Visi dan misi yang jelas menjadi pedoman hidup.
  • Perkembangan Ilmu Pengetahuan
  • Stabilitas Sosial dan Politik.

Mengapa Peradaban Berkemabang, Maju dan Runtuh? Berikut paparan sebab hancurnya sebuah peradaban secara normatif yang diambil dalam kidab suci sebagaimana dijelaskan oleh Murtadha Muthahhari dalam buku Masyarakat dan Sejarah. Dimaan beliau menjelaskan beberapa hal yang menentukan jatuh-bangunnya sebuah peradaban yaitu :

  • Ketidak adilan dan Kezaliman. Tiadanya sikap keadilan dan merajalelanya kezaliman merupakan salah satu faktor akan meruntuhkan peradaban. Tatkala hukum hanya tajam ke bawah (orang menengah kebawah, lemah, miskin) dan tumpul keatas (orang atas, kuat, kaya) maka pada saat itulah runtuhnya suatu bangsa. Dimana di jelaskan juga dalam ayat (Qs. Al-Qashash, 28;4)
  • Perpecahan dan Pertikaian. Persatuan merupakan pilar yang ampuh dalam mengembangkan sebuah peradaban. Dan sebaliknya perpecahan merupakan akar keruntuhan. Seperti di jelaskan dalam (Qs.Al-Anfal,46).
  • Kerusakan Moral. Kerusakan moral juga menjadi pilar kerusakan sebuah bangsa. Tatkala sebuah bangsa penguasanya atau pemimpin masyarakatnya rusak moralnya, maka bangsa tersebut akan runtuh. Di jelaskan juga dalam Qs. Hud/11:116-117)

Buku : Percikan Filsafat Sejarah dan Peradaban Islam 

Penulis : H. Muhammad In'am Esha, M.Ag. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun