Mohon tunggu...
Maimai Bee
Maimai Bee Mohon Tunggu... Novelis - Penulis

Hai. Saya Maimai Bee, senang bisa bergabung di Kompasiana. Saya seorang ibu rumah tangga yang mempunyai tiga orang putra. Di sela waktu luang, saya senang membaca dan menulis. Salam kenal.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Ayam

24 Januari 2023   09:43 Diperbarui: 24 Januari 2023   09:59 515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Bu Ayu, tolong ayam-ayamnya dijagain. Sering buang air besar di teras kami," kata Teguh pada tetangganya yang cantik.

"Namanya juga ayam, Pak. Suka-suka dia, lah," sahut Ayu santai. Tangannya sibuk mengguntingi daun-daun aglonema yang menguning.

"Makanya diurus, dong, Bu. Jangan dibiarkan seenaknya saja," balas Teguh sewot.

"Lah, kan, sudah saya urus. Setiap hari dikasih makan," sahut Ayu lagi.

"Maksud saya dikandangi ayamnya, Bu."

"Repot, Pak. Siapa yang membersihkan kandangnya? Saya kerja, Dena sekolah."

"Kalau gitu, nggak usah pelihara ayam!" sergah Teguh kesal.

"Loh, kok, malah nyolot? Ayam, ayam saya, kenapa situ yang repot?" Ayu meletakkan guntingnya dan membelalak marah.

"Saya cuma mengingatkan, Bu," tukas Teguh mengangkat bahu. "Jangan salahkan saya kalau ayam ibu nggak selamat."

Ayu mengangkat alis, menantang. "Bapak mengancam saya?"

Teguh balas melotot. Ia memajukan kepalanya melintasi pagar daun mangkokan yang membatasi tanah mereka. "Saya tidak mengancam siapa-siapa. Hanya saja bila ada apa-apa dengan ayam Ibu, jangan katakan saya tidak memperingatkan." Ia melempar tatapan sinis dan berbalik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun