Mohon tunggu...
Maimai Bee
Maimai Bee Mohon Tunggu... Novelis - Penulis

Hai. Saya Maimai Bee, senang bisa bergabung di Kompasiana. Saya seorang ibu rumah tangga yang mempunyai tiga orang putra. Di sela waktu luang, saya senang membaca dan menulis. Salam kenal.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Es Teh Manis

28 Oktober 2022   09:54 Diperbarui: 28 Oktober 2022   10:00 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: Pexels. Mareefe

Kau menyalakan kompor dan memanaskan sepanci air. Kau ambil satu kantong teh celup dari dalam kotaknya dan memasukkan ke dalam teko porselen berwarna pastel dengan motif bunga-bunga yang indah. Kau tambahkan tiga sendok gula pasir. Lalu kau menunggu hingga air mendidih kemudian dengan hati-hati kau menuangkannya ke dalam teko itu. Kau tambahkan beberapa bongkah batu es dan sebungkus kecil serbuk kristal.


"Bu, Kakak mau es teh manis," seru Tania dari pintu dapur. Usianya delapan tahun.

Kau mengangguk. "Sabar, Sayang," jawabmu lembut, "Dek Marni juga mau es teh?"


"Iya, Bu," jawab Marni sambil terus memainkan boneka barbie miliknya. Usianya lima tahun.


Kau mengangguk dan mengambil sebuah nampan porselen cantik dari dalam lemari piring. Kau taruh teko teh dan dua buah cangkir yang serasi. Kau tambahkan satu stoples berisi kue soes kering rasa keju, kesukaan kedua gadis kecil itu.


Kau membawanya ke ruang bermain. "Ayo, kita minum teh sore," ajakmu sambil meletakkan nampan di meja bulat yang rendah.


"Gelas, Ibu, mana?" tanya Tania penuh perhatian.


Kau menggeleng. "Ibu baru minum kopi, tadi," katamu sambil membuka stoples. "Ini, pakai kue soes biar tambah enak."
Kau menatap kakak beradik yang cantik itu. Mereka anak perempuan yang menggemaskan, berkulit putih bersih dan rambut hitam sepinggang. Kau menghela nafas dan berdiri.


"Tambah tehnya, Kak?" tanyamu.


Si sulung menggeleng. "Kakak ngantuk, Bu," katanya sambil menguap.


"Tidur saja. Ayo," ajakmu lembut dan menuntun mereka ke kamar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun