Mohon tunggu...
Maihamzani PutraPulungan
Maihamzani PutraPulungan Mohon Tunggu... Wiraswasta - 23-05-1999

Bismillahirrahmanirrahim

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kepemimpinan Umar bin Khattab Ketika Terjadi Tho'un sebagai Suri Tauladan

15 Agustus 2020   13:58 Diperbarui: 15 Agustus 2020   14:09 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth


Oleh: Maihamzani Putra Pulungan

              Wabah penyakit adalah salah satu yang sangat ditakuti manusia. Terlebih lagi pada masa sekarang sedang ramai dibicarakan masalah virus Corona yang menjadi masalah kesehatan internasional. Di masa Rasulullah wabah penyakit ini dikenal dengan sebutan Tho'un (sejenis kolera) yang menyebar di kota Madinah pada tahun 6 Hijriyah.
              Diceritakan di dalam hadis shahih Muslim, Tho'un juga menimpa kaum muslimin pada masa kepemimpinan Umar bin Khattab Ra di negeri Syam, sekitar 20.000 kaum muslimin meninggal dunia pada saat itu. Khalifah Umar melakukan perjalanan menuju Syam, ketika sampai di Saragh Abu Ubaidah bin Jarrah sebagai pimpinan tentara menyambut sang Khalifah dan menceritakan bahwa negeri Syam sedang terkena wabah penyakit yang berbahaya.
              Khalifah memerintahkan Ibnu Abbas r.a untuk memanggil pemimpin kaum Muhajirin, Anshar dan Quraisy satu persatu untuk memusyawarahkan terkait kondisi negeri Syam pada masa itu. Dari musyawarah itu mereka sependapat menyarankan supaya Khalifah kembali pulang bersama rombongan nya. Tiba-tiba muncul salah satu sahabat nabi, yaitu Abu Ubaidah bin Jarrah r.a dan bertanya kepada Khalifah.
               Apa kita harus menghindari takdir Allah? Khalifah menjawab iyaa, kita menghindar dari takdir Allah menuju takdir Allah yang lebih baik. Di tengah obrolan yang sedang berlangsung, muncul sahabat nabi. Yaitu Abdurrahman bin Auf kemudian berkata, aku paham terkait masalah yang sedang terjadi. Aku ingat Rasulullah pernah mengatakan: "Apabila di negeri mu terjadi wabah penyakit, janganlah engkau keluar atau lari karena ingin menyelamatkan diri. Dan seandainya wabah penyakit itu terjadi di negeri lain, jangan lah datangi negeri itu". Setelah Abdurrahman bin Auf menjelaskan, Khalifah Umar mengucapkan syukur kepada Allah SWT karena penjelasan sahabat nya tersebut memberikan solusi dan menghindar kan perdebatan antara Khalifah dengan Abu Ubaidah bin Jarrah.

             Kisah ini diceritakan dalam kitab hadis shahih Imam Bukhari dan Imam Muslim. Kisah mengenai wabah penyakit bukan hanya terjadi pada masa Khalifah Umar bin Khattab saja. Namun, pernah juga terjadi di masa Rasulullah dan di masa setelah ke Khalifahan Umar bin Khattab. Begitu juga di zaman modern ini, bumi kita tercinta sedang mengalami wabah penyakit yang sangat sangat berbahaya. Hampir seluruh negara di belahan bumi ini merasakan keganasan Virus Corona (covid 19).
              Negara besar seperti, Amerika, Itali serta China sangat memperhatikan setelah menyebar nya virus ini. Seperti halnya negeri Indonesia tercinta ini, menjadi negeri yang sangat memprihatinkan seperti halnya negara lain sejak menyebar nya virus berbahaya ini. Hampir seluruh negeri merasakan bagaimana pahitnya wabah penyakit yang muncul pertama kali di negeri China, tepatnya di kota Wuhan ini. Seperti yang telah dikabarkan Rasulullah di dalam kitab hadis shahih Imam Muslim.
             Jabir bin Abdullah mendengar Rasulullah mengatakan: "Tutup lah bejana-bejana dan ikat tempat tempat minum di rumah-rumah kalian. Karena dalam setiap tahun di waktu-waktu tertentu akan datang wabah penyakit yang sangat berbahaya jatuh ke dalam setiap bejana dan tempat air untuk minum yang tidak di tutup". Rasulullah saw telah mengabarkan kepada kita tentang wabah penyakit yang akan muncul setiap tahunnya melalui hadis di atas. Bisa jadi pandemi Virus Corona (covid 19) yang di rasakan skala Internasional juga merupakan salah satu wabah yang telah di kabarkan Rasulullah saw.
              Cara Khalifah Umar bin Khattab dalam menyikapi wabah penyakit ketika masa kepemimpinan nya bisa menjadi contoh dan pelajaran untuk kita dalam upaya penyelesaian masalah virus covid 19 yang menjadi masalah kesehatan skala Internasional. Bagaimana ketegasan, kecerdasan, ketawadhuan dan kebijaksanaan beliau bisa menjadi pelajaran yang sangat bermanfaat untuk kita dalam menjaga kesehatan dan kebersihan guna untuk menjaga diri dan sekeliling kita dari bahaya nya virus covid 19 ini.
               Dari kisah ini kita mendapatkan solusi terbaik untuk menyelesaikan masalah pandemi ini. Dari kisah diatas, wabah Tho'un berakhir pada saat Khalifah mengangkat Amr bin Ash sebagai pemimpin di negeri Syam. Amr bin Ash menganjurkan seluruh masyarakat untuk tidak meninggalkan rumah dan melarang siapapun masuk ke negeri Syam sebelum wabah menyebar luas, bukan sesudah wabah menyebar luas. Sesuai kebutuhan zaman sekarang, selain strategi yang dilakukan Amr bin Ash.
               Menjaga kebersihan dan kesehatan yang sesuai dengan protokol kesehatan seperti sesering mungkin setiap melakukan kegiatan mencuci tangan, menggunakan masker, memberlakukan Social Distancing, dan menjauhi tempat-tempat yang berpotensi berkumpul nya banyak orang. Namun itu saja belum cukup, untuk mencapai solusi yang efektif pemerintah harus mengangkat seorang ahli yang bisa bertanggung jawab dalam masalah pandemi ini yang beriman, berilmu, beramal, bertanggung jawab dan peduli terhadap penderitaan rakyat. Menjalankan tugas dengan hatinya sehingga pandemi ini cepat berakhir, bukan malah menjadi kan pandemi ini sebagai ajang investasi ekonomi, politik dan memperkaya pribadi.
            Di masa pandemi yang menyedihkan seperti ini, rakyat membutuhkan kepedulian dan dukungan pemerintah melalui pembuktian bukan hanya sekedar rancangan yang menimbulkan seuntai harapan. Perlu kita pahami, bahwa pandemi di masa sekarang ini menjadi masalah kesehatan Internasional yang banyak memakan korban jiwa. Dan tentu saja kemunculan Virus Corona (covid 19) tidak terlepas dari perbuatan manusia itu sendiri. Seperti yang tertulis di dalam kitab hadis Imam Ibnu Majah, Rasulullah bersabda: "Fahisyah atau perbuatan keji yang dilakukan manusia secara sadar dan terang-terangan, menjadi pemicu tersebarnya wabah penyakit di tengah-tengah kehidupan mereka dan berbagai wabah penyakit yang tidak pernah menimpa orang-orang terdahulu mereka.
            Hadis membuka mata kita akan kondisi saat ini, bahwasanya di seluruh belahan bumi dan di setiap lokasi banyak sekali kemaksiatan yang menjadi kebudayaan. Kemaksiatan menjadi faktor utama turunnya wabah sebagai peringatan untuk mereka yang menggunakan akal fikirannya. Bahkan di zaman modern ini kemaksiatan terus berkembang secara terang-terangan. Seperti yang tertulis dalam kitab Hilyatul Auliya no.6 di halaman 379, sesungguhnya apabila terlihat oleh mu wabah penyakit menyebar, itu di akibatkan telah menjalar nya perizinaan. Pembaca yang dirahmati Allah SWT.
              Jadikan pandemi covid 19 ini sebagai teguran kasih sayang Allah SWT agar kita senantiasa ingat dan mendekatkan diri kepada sang Khaliq. Jadikan kisah diatas sebagai suri tauladan dan solusi pada masa pandemi ini dan tetap patuh pada protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah demi kebaikan bersama, tetap ikhlas dan selalu husnuzon kepada Allah SWT.
             Rasulullah telah memberikan kabar gembira untuk orang-orang yang terkena wabah penyakit dan untuk orang-orang yang sabar serta ikhlas ketika berada di tengah-tengah wabah yang melanda. Tertulis dalam kitab hadis shahih Imam Bukhari yang di riwayat kan oleh ibunda A'isyah r.a, Rasulullah bersabda: "Ada azab yang diturunkan Allah, untuk seseorang yang Allah kehendaki. Allah turunkan sebagai rahmat untuk orang mu'min. Untuk orang yang terkena wabah penyakit itu, kemudian dia berdiam dan tidak pergi meninggalkan tempat tinggalnya dengan sabar serta yakin bahwa wabah itu turun karena telah ditetapkan Allah SWT.
                 Maka tidak ada yang lebih mulia, selain mendapat pahala seperti mati syahid" Pembaca yang dirahmati Allah SWT. Semoga tulisan ini bermanfaat dan menjadi motivasi, dalam menyikapi pandemi Virus Corona (covid 19) yang telah menyebar di negeri tercinta. Mari jadikan sikap Khalifah Umar bin Khattab sebagai suri tauladan dan solusi dalam menyelesaikan Virus Corona yang semakin meningkat setiap harinya.
               Kita harus mematuhi anjuran pemerintah untuk menjaga kebersihan dan kesehatan guna mengurangi rantai penularan Virus Corona ini. Selain menjaga kebersihan dan kesehatan, terkhusus kita sebagai umat Islam juga terus berupaya mendekatkan diri kepada Allah SWT, serta menjaga diri dari perbuatan maksiat yang merupakan faktor utama muncul dan menyebarnya Virus Corona (covid 19) ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun