Mohon tunggu...
M AidilFajri
M AidilFajri Mohon Tunggu... Guru - Guru dan pelaku UKM HALIYA Minuman Serbuk Jahe

Mengajar di Dayah Insan Qurani Sibreh Aceh Besar, Dayah Babun Najah Ulee Kareng Banda Aceh, juga pelaku UKM HALIYA Minuman Serbuk Jahe

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Abdurrahman bin Auf, Pencetus Ekonomi Islam

8 April 2020   06:21 Diperbarui: 8 April 2020   06:51 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona


Abdurrahman bin 'Auf: Pencetus Ekonomi Islam.

Oleh M. Aidil Fajri Lc. MA.

Tunjuki Saya Pasar; Abdurrahman bin Auf

Islam bukan agama miskin seperti pemikiran sebagian orang, juga bukan agama kaya seperti harapan sebagian orang. Islam milik muslimin, kaya dan miskin, kemiskinan tidak menjadikan seorang muslim bertaqwa, kaya tidak berarti sombong dan congkak. Sebagian muslimin menyangka ajaran Islam yang benar meninggalkan dunia dengan segala isinya dan mengasingkan diri (uzlah) dari kehidupan dunia fokus beribadah seorang diri.

Sahabat Rasulullah Saw serta salafussalih tidak demikian, mereka hidup normal, Islam dibutuhkan oleh orang kaya dan miskin. Siapa yang mengatakan ummat Islam miskin? Islam dipegang oleh ummat yang kaya seperti Abu Bakar, Usman bin Affan dan Abdurrahman, Allah Swt menjadikan para pedagang sebagai penda'i, jika bukan karena kekayaan Abu Bakar niscaya Bilal bin Rabbah tetap disiksa dengan batu di Makkah. 

Jika bukan karena kekayaan Usman bin Affan sahabi Attasyi tetap menunggu minuman dari Yahudi pemilik sumur "Raumah". Jika bukan kekayaan Ibnu Badis niscaya ia tidak akan mampu melahirkan generasi tangguh yang memerdekakan Aljazair. Demi Allah ummat muslim tidak akan bangkit tanpa kekayaan, ummat muslim memerlukan generasi-generasi kaya akan menafkahi jalan dakwah, harta merupakan kekuatan yang sangat diperlukan saat ini!

Sebelum mendalami kisah beliau lebih lanjut, saya akan menceritakan kisah yang akan memberikan pemahaman ekonomi Islam. Diriwayatkan bahwa seorang pedagang yang kembali perniagaannya, sahabatnya bertanya kenapa ia kembali kemudian beliau menjawab: "Wahai saudaraku, saya melihat merpati buta sendirian di tengah jalan.

Saya bertanya dalam hati: "Bagaimana ia bertahan hidup? Kemudian seekor merpati datang membawa makanan kepadanya, "tiada Tuhan selain Allah!" Sesungguhnya Sang Pemberi rezeki merpati buta mampu memberi saya rezeki tanpa berusaha panting tulang, saya memutuskan pulang membawa dagangan menjumpai istri dan anak-anak saya."

Sahabatnya memperhatikannya seksama lalu meletakkan tangan di bahunya: "Maha suci Allah wahai saudaraku, jangan seperti merpati buta menunggu makanan, jadilah merpati kuat yang membawa makanan kepadanya!"

Abdurrahman bin Auf seorang muslim kaya raya dalam sejarah Islam, dijamin masuk syurga. Lima di antara yang diislamkan melalui Abu Bakar Assiddiq anggota syura, mengikuti perang Badar, seorang sahabat di Bai'at ridwan, hijrah dua kali, Shalat kedua kiblat, Qudwah bagi orang kaya, bersedekah tanpa takut, beliau Abdurrhman bin Auf.

Abdurrahman bin auf Ra bukan hanya kaya, beliau dan Abu Bakar Ra shalat di belakang mereka berdua ketika Rasulullah saw mengimami Shalat para Nabi dan Rasul dalam perjalanan Isra'.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun