Kesopanan Pengguna Digital Selama Pandemi di Indonesia

Pada akhir - akhir ini , Indonesia sedang digemparkan oleh pernyataan yang dilakukan oleh pihak Microsoft yang telah membuat sebuah survei mengukur tingkat kesopanan pengguna digital atau internet selama  tahun 2020. dalam survei tersebut hasil yang didapat Indonesia berada dibagian bawah yaitu di peringkat ke-29 dari 32 negara yang telah di survei oleh pihak microsoft. dengan adanya survei ini membuat warga indonesia sangat terganggu . 

Internet menjadi ruang baru untuk interaksi sosial dan bukan hanya ruang untuk bertukar informasi saja tetapi ekosistem internet telah menjadi platform yang lebih kompleks dan jika kita memperhatikan angka - angka dari berbagai permukaan misalnya dari indeks web global anda melihat bahwa rata - rata pengguna internet di seluruh dunia menghabiskan lebih dari enam jam dalam sehari dan di Indonesia angkanya bahkan lebih tinggi dari rata - rata, disini menunjukan indonesia berada di urutan 8 untuk rata - rata waktu yang dihabiskan di internet bahkan waktu yang dipakai hampir 9 jam dari survei ini. 

kembali lagi kepada pernyataan oleh pihak microsoft bahwa netizen indonesia merupakan orang - orang yang tidak sopan dalam penggunaan digital atau internet , dengan adanya pernyataan ini membuat netizen Indonesia menjadi marah dan ramai - ramai ke kolom komentar akun instagram microsoft memberi tanggapan kekeksalan atas pernyataan tersebut.

berikut adalah kerangka atau aspek yang digunakan oleh microsoft untuk mengembangkan indeks kesopanan digital, ada empat aspek kesopanan yang diidentifikasi oleh microsoft  yaitu intrusive risks , behavioral risks , sexual risks , dan reputational risks. 

disini bukan hanya survei untuk negara saja tetapi ada juga survei untuk 34 provinsi di indonesia , berikut adalah data kerja yang digunakan untuk mengembangkan survei ini yang terdiri dari empat sub-indeks yaitu informasi dan literasi data , komunikasi dan kolaborasi , keamanan , dan kemampuan teknologi. 

dari hasil spesifik di indonesia bahwa isu kontak tidak diinginkan cukup tinggi di indonesia dan meningkat dua poin dari survei sebelumnya , untuk masalah kontak seksual yang tidak diinginkan dikurangi dua poin dan masalah kerusakan reputasi serupa dengan survei sebelumnya dan masalah intimidasi dan pelecehan meningkat lima poin, sehingga ada kekhawatiran yang berkembang tentang pelecehan intimidasi dan juga kontrak yang tidak diinginkan.